Debat Kedua, SALAM Paparkan Masalah Mataram dan Solusi Cerdas Mengatasinya

MandalikaPost.com
Sabtu, November 14, 2020 | 22.51 WIB Last Updated 2020-11-14T16:58:08Z
DEBAT PUBLIK. Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram Nomor Urut 2, Hj Puttu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan saat tampil dalam Debat Publik Putaran Kedua Pilkada Kota Mataram, Sabtu malam (14/11) di Golden Palace Lombok Hotel, Mataram.  


MATARAM - Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, Hj.Putu Selly Andayani dan TGH. Abdul Manan (SALAM), kembali tampil piawai dalam Debat Publik Kedua Pilkada Kota Mataram, yang digelar KPU Kota Mataram, Sabtu malam (14/11) di Golden Palace Lombok Hotel, Kota Mataram.


Penampilan Selly Andayani dan TGH Manan di debat publik kedua ini, nampak makin menyedot perhatian publik. Terutama ketika menyampaikan solusi-solusi cerdas menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam debat.


Calon Walikota MataramSelly Andayani mengurai tentang penyelesaian masalah sanitasi di Kota Mataram yang harus dilakukan secara komprehensif dan tidak bisa secara parsial.


Hal itu disampaikan Selly saat menjawab pertanyaan tentang sanitasi dimana masih banyak limbah domestik belum terkelola baik dan masih ada kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di 14 Kelurahan di Kota Mataram.


Selly menegaskan, masalah sanitasi dan masih ada BABS di Kota Mataram tak lepas dari masalah belum terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat. BABS masih dilakukan masyarakat di sungai penyebabnya karena masih banyak masuangan belum memiliki jamban.


"Faktanya 34 ribu masyarakat kita di Mataram belum punya rumah, 15 ribu masih dalam kemiskinan dan pengangguran. Masalah sanitasi ini tak bisa diselesaikan secara parsial tapi harus komprehensif," katanya.


Selly mengatakan, ke depan SALAM akan membuat master plan  sanitasi terintegrasi. Di sana akan masuk pengelolaan, persampahan, jaringan drainase, dan juga untuk pengelolaan air limbah. 


Menurutnya, kebiasaan BABS ini harus segera dituntaskan di Kota Mataram. Sebab, meski tidak ada industri besar di Kota ini ternyata kandungan bakteri e-coli di Mataram jauh lebih tinggi dari sungai di Jakarta.


"Mataram menjadi Pusat Kegiatan Nasional dalam tata ruang nasional. Kalau masih ada kejadian BABS ini tentu sangat memalukan," tegasnya. 


Ia menambahkan, RTRW Kota Mataram harus ditindaklanjuti dengan implementasi yang baik, termasuk terkait sanitasi terintergrasi.


Sementara soal nasib bemo kuning sebagai alat transportasi di Kota Mataram, Selly mengungkapkan bahwa SALAM akan memberdayakan bemo kuning untuk mendukung Mataram sebagai Green Ciry sesuai program SALAM.


Bemo kuning akan menjadi bemo hijau yang difungsikan untuk melayani antar jemput anak-anak sekolah dengan biaya subsidi dari Pemkot Mataram.


"Kita akan berlakukan sekolah satu atap, jadi kelas  7, 8, dan 9 akan diantar bemo gratis disubsidi pemintah," katanya.


Sedangkan soal pengelolaan parkir di Kota Mataram, Selly menyampaikan bahwa parkir akan dikelola secara profesional ke depan, dengan membentuk sebuah BUMD.


Menurut Selly, persoalan parkir di perkotaan memang terjadi karena pertumbuhan alat transportasi sepeda motor dan mobil yang cepat dan tidak berbanding dengan ketersediaan lahan parkir. Namun parkor tetap harus dikelola baik, karena merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial.


"Sehingga SALAM akan tingkatkan PAD dengan pengelolaan lebih profesional, kita juga cegah  agar tak ada kebocoran lagi. Sehingga ke depan parkir ini akan dikelola profesional dengan BUMD yang khusus untuk parkir dan pasar," papar mantan Penjabat Walikota Mataram tahun 2015 ini. 


Selly mengatakan, SALAM juga akan melakukan revitalisasi pasar. Sehingga pada lantai basement pasar tersedia tempat parkir yang dikelola dengan baik.


Para juru parkir juga akan diberikan intensif dan reward jika bisa memenuhi target parkir yang ada.


"Kami ingin semua transparan karena sangat penting transparansi dalam pembangunan Kota ini. Juru Parkir yang bisa mendapatkan setiran melebihi target, juga akan diberi reward. Karena parkir ini juga mata pencaharian dan lapangan kerja masyarakat," ulasnya.


Memapar Masalah dan Memberi Solusi Cerdas


Sebelumnya, pasangan SALAM memasuki awal debat dengan menampilkan kondisi riil Kota Mataram saat ini yang seharusnya bisa diinovasikan dan diakselerasikan pembangunannya lebih maju lagi.


"Saat ini Mataram terus dihadapkan pada persoalan perkotaan yang kompleks dan butuh penanganan cepat dan tepat," kata Calon Wakil Walikota Mataram, TGH Abdul Manan saat mengawali sambutan pembuka debat.


TGH Manan menguraikan, saat ini lebih Dari 43,190 warga di Kota Mataram masih hidup dalam kemiskinan. Lebih dari 15 ribu warga menganggur, dan disparitas pendapatan yang tinggi.


Masih banyak masalah kesejahteraan dan ketahanan Keluarga yang rapuh, tingginya angka perceraian dan Kepala Keluarga yang tidak bekerja. Serta masih  ditemukannya Kasus Gizi Buruk.


Ia menambahkan, ketersediaan infrastruktur perumahan yang tidak memadai. Banyak warga yang belum memiliki rumah sendiri. Sementara lahan yang tersedia semakin sempit.


"Akses pelayanan dasar juga belum merata dan berkeadilan. Belum setaranya kualitas pendidikan antara Sekolah Negeri dan Swasta. Serta belum semua warga Mataram memiliki BPJS," kata pria yang juga  Ketua MUI kota Mataram 


SALAM juga menyoroti Tata Ruang dan Lingkungan yang belum ideal, jumlah dan  Fasilitas Ruang Terbuka Hijau yang masih kurang. Serta masalah penanganan Sampah yang belum tepat. 


"Belum lagi Birokrasi yang belum melayani secara penuh, dan masih tingginya angka Kriminalitas dan kenakalan Remaja. Itulah gambaran umum maslah-masalah yang dihadapi Kota Mataram hari ini," tandas Manan.


TGH Manan menegaskan, karena itulah SALAM bertekad untuk membawa Kota Mataram melewati masa sulit ini menuju Mataram sebagai Kota Peradaban Baru,   Maju, Berkah dan Cemerlang dengan berbasis Gotong Royong.


"Insyaallah, Kami Siap Menghadirkan Mataram sebagai Kota Madani dengan Peradaban yang terus bergerak maju di segala Bidang. Produktif, Kreatif, Inovatif, dan menjamin terpenuhinya Hak-Hak Dasar  seluruh Warga," urai TGH Manan.


Menurutnya, pemerintahan SALAM akan mewujudkan Kota yang melindungi Fakir Miskin, Lansia, Penyandang Disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.


Kota Mataram harus hadir sebagai Kota Nyaman, Bersih, Asri, dengan Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, transparan, dan melayani Warga.


"Tentu saja untuk mewujudkan harapan itu, butuh Kerja Keras dan Niat Yang Kuat. Sehingga dengan semangat Gotong Royong bersama rakyat, pasangan Salam Hadir untuk Menuntaskan persoalan yang ada di Kota Mataram ini," sambung Manan 


Sembilan program unggulan SALAM akan bisa mengatasi masalah tersebut. Antara lain, Pendidikan Berkualitas Dan Berkeadilan, Jaminan Kesehatan Berkualitas Bagi Warga, Membangun Kemandirian Ekonomi Dan Kesejahteraan Warga, Pengembangan Potensi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi, Menghadirkan Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Dan Terbuka, Menghadirkan Tata Ruang Kota Yang Nyaman Bagi Warga, Menghadirkan Kota Yang Damai Dan Rukun, Jaminan Perlindungan Dan Kesejahteraan Sosial, serta Pembangunan Kota Yang Merata Dan Berkeadilan.


SALAM Pastikan Pemerataan Pembangunan


Sementara dalam sesi closing statemen, Calon Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani menegaskan, SALAM akan memastikan pemerataan pembangunan di Kota ini.


Selly menekankan sudah saatnya Kota Mataram berubah. Ia mengajak masyarakat Mataram untuk menyatukan tekad bersama demi perubahan Kota Mataram yang lebih maju.


"Mari kita satukan tekad dan visi untuk membangun Kota Mataram//. sudah saatnya Mataram berubah, bergerak cepat menuju peradaban baru yang maju berkah dan cemerlang," katanya.


Selly mengatakan, apabila SALAM ditakdirkan dan diberi amanah terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota maka  seluruh tenaga dan kekuatan pikiran akan dibaktikan untuk kemajuan Mataram, dengan dukungan seluruh rakyat, ASN dan DPRD Kota Mataram. 


"Kami hadir untuk memastikan seluruh kebijakan pembangunan Kota Mataram harus adil dan merata, dapat dinikmati oleh semua warga. Mesin birokrasi bekerja secara maksimal, bersih, jujur, melayani semua warga secara adil tanpa diskriminasi," tegasnya.


Ia menegaskan, semua warga Kota ini harus terpenuhi hak-hak dasarnya. Tidak ada anak yang putus sekolah lagi. Tidak ada warga yang  tidak mendapatkan layanan kesehatan. Penyandang disabilitas mendapatkan perlakuan adil. Fakir Miskin, perempuan, anak terlantar dan kelompok rentan lainnya harus  mendapatkan perlindungan.  


"Kami hadir untuk memastikan bapak-bapak dan ibu-ibu yang bertugas sebagai kepala keluarga memiliki pekerjaan. Para Pedagang Bakulan yang ada di pasar-pasar tradisonal mendapatkan fasilitas permodalan tanpa bunga," katanya.


Pelaku UMKM dan pengusaha yang terdampak Covid 19 diberikan stimulant ekonomi, relaksasi pajak dan retribusi serta fasilitasi dengan dunia perbankan.

 

"Kami hadir untuk memastikan Kota Mataram nyaman untuk dihuni, nyaman untuk berbisnis, dan nyaman untuk berkreasi. Warganya hidup sejahtera dan bahagia," papar Selly 


Selly menambahkan, pemerintahan SALAM menjamin generasinya muda tumbuh dan berkembang dengan baik, memiliki pekerjaan atau lapangan usaha. Menjamin keberlansungan hidup Para atlet local dan nasional yang berprestasi, para seniman, pekerja seni, pelaku kebudayaan lainnya dapat difasilitasi untuk berkreasi dan ber-ekperesi. Kesejahteraan juga harus diberikan untuk mereka, para tenaga honorer, para guru ngaji, merbot dan petugas tempat ibadah lainnya.  


"Oleh sebab itu, bila ingin menyaksikan Kota Mataram bergerak menuju peradaban baru yang maju, berkah dan cemerlang. Mari, tentukan pilihan anda sekarang juga. Pilihan anda mentukan nasib mataram lima tahun ke depan. Ingat Coblos no 2, Coblos no 2, Salam Jilbab Hijau," pungkas Selly.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Debat Kedua, SALAM Paparkan Masalah Mataram dan Solusi Cerdas Mengatasinya

Trending Now