Ketersedian Lowongan Kerja Minim, Disnakertrans Andalkan Investor

Ariyati Astini
Senin, April 05, 2021 | 16.14 WIB
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja ( Disnakertrans) NTB Hj Wismaningsih Drajadiah.


MATARAM - Ketersedian lowongan kerja di NTB masih sangat minim. Karena kondisi perusahaan sendiri belum mampu untuk merektrut tenaga kerja baru ditengah pandemi covid-19. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah pusat menintervensi dengan kartu prakerja dan daerah dengan kehadiran investor-investor yang mampu menyerap tenaga kerja. 


Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi NTB Hj Wismaninggish Drajjadiah mengatakan, diketahui dengan kondisi covid-19 seperti ini memang banyak sekali pengusaha-pengusaha terpukul dan tidak semua bisa membuka lowongan kerja. Intervensi yang dilaukan saat ini adalah mengeluarkan kartu Prakerja sedangkan di provinsi memanfaatkan potensi yang ada seperti dengan masuknya beberapa investor -investor yang sudah punya izin. 


“Nanti itu berapa dia punya tenaga ke yang akan di rekrut. Mudah-mudahan investor yang masuk bisa terserap, kemudian industrialisasi yang membuka lowongan seperti UMKM-UMKM ini,” ujar Wisamaningsih. 


Sejauh ini belum ada perusahaan yang membuka lowongan bahkan belum ada yang melapor. Untuk itu pihaknya masih mengikutsertakan memanfaatkan kartu prakerja yang terbuka sebagai online sebagai mengantisipasi yaitu menyediakan dana untuk membiayai hidup.


“Jadi memang yang melapor masih sedikit sekali di kabupaten kota, jadi belum ada laporannya secara total seperti apa. Mungkin masih ada modelnya langsung secara sendiri tidak melapor ke kami,”tuturnya. 


Wisma bersedia melihat minimnya lowongan memang pengangguran semakin banyak. Bahkan kondisinya secara nasional memang semakin tinggi pengangguran. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB kenaikan angka pengangguran naik dari 3,8 persen menjadi 4,2 persen dan 28 ribu yang menganggur terdampak Covid-19 ini. 


“Belum lagi setengah setengah di pekerjakan, yang jam kerja di kurangi jadi dari 454 ribu tenaga kerja itu ada 28 ribu menganggur,” katanya. 


Namun, masih ada perusahaan yang buka seperti di Lombok Timur, di mana membuka lowongan kerja tetapi pendaftarnya cukup membludak dan mengindahkan protokol kesehatan covid-19. Kemungkinan saja tidak koordinasi dengan Disnakertrans sehingga kondisinya seperti itu, pihaknya juga belum mengecek ke Lombok Timur, apakah sudah melapor atau tidak sehingga tidak menaati protokol covid. 


“Tapi ini harus di apresiasi masih ada ditengah kesulitan seperti ini yang membuka lowongan sehingga dua yang dibuka banyak sekali yang mendaftar. Saya pikir itu biasa memang seperti di Pemprov saja formasi saja ratusan orang yang mendaftar,”jelasnya. 


Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Ni Ketut Wolini mengatakan, kondisi seperti memang sangat memprihatinkan karena banyaknya pekerja harus di PHK (Pemutus Hubungan Kerja) dan dirumahkan. Lantaran pengusaha di hotel saja sudah terpuruk hingga penjual properti mereka, bagaimana merekrut pekerja baru lagi. Pandemi covid-19 sangat berdampak besar terhadap keberlangsungan pergerakan ekonomi. 


“Karena perusahaan tidak buka, tidak ada yang merekrut. Apa juga pakai menggaji perusahaan sedangkan mereka untuk bayar opersional saja sudah ngos-ngosan," pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ketersedian Lowongan Kerja Minim, Disnakertrans Andalkan Investor

Trending Now