Direktur RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Herman "Jack" Mahaputra dalam silaturahmi Pojok NTB di Cafe MeeKow, Kota Mataram. |
MATARAM - Direktur RSUD Provinsi NTB, dr H Lalu Herman Mahaputra menekankan, hanya ada dua hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk melawan Covid-19 di masa pandemi ini, selain bersabar.
Yang pertama adalah tetap menegakkan protokol kesehatan, dan kedua adalah mempercepat vaksinasi.
"Soal pandemi harus tetap bersabar. Saat ini hanya dua hal yang bisa dilakukan, protokol kesehatan dan vaksinasi. Itu saja untuk hadapi pandemi," ujar dokter Jack, sapaan akrabnya, Jumat sore (21/5) di Cafe MeeKow, jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Hadir dalam silaturahmi Pojok NTB, Jack yang juga anggota Satgas Penanggulangan Covid-19 menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk bersedia divaksin. Sebab sejauh ini masih ada opini berkembang tentang ketidakjelasan vaksin.
Disinilah peran anggota Pojok NTB dan juga media massa diperlukan untuk terus mengedukasi masyarakat.
"Bahwa memang tidak ada pilihan lain, harus vaksin. Setidaknya untuk saat ini," katanya.
Secara umum, papar Jack, fase Covid-19 berada dalam fase fluktuatif. Artinya daerah yang peningkatan kasusnya tinggi dan ada yang turun signifikan.
"Kami mendapat mandat untuk mengatur siklus ini, dan ini akan kita upayakan. Yang terpenting masyarakat jangan terlalu takut, tapi waspada karena kita harus tetap hidup dan survive," tukasnya.
Jack mengungkapkan, NTB memang masih masuk dalam 10 besar daerah dengan angka kematian tinggi. Sehingga ke depan pendataan pasien meninggal akan semakin dibenahi.
"Kita akan kontrol pendataan pasien-pasien yang meninggal dunia. Sesungguhnya yang meninggal ini tidak semuanya (karena) Covid-19. Ini memang tugas berat kita, agar pendataan bisa lebih maksimal, tentu saja agar NTB keluar dari 10 besar," katanya.
Ia menyebut, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Sumbawa masih menjadi penyumbang terbesar angka kematian di NTB. Sehingga ia berharap para kepala daerah di sana juga benar-benar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di daerahnya.
"Loteng, Lobar dan Sumbawa ini kontributor terbesar. Artinya, Kepala Daerah harus betul-betul peduli dengan pelayanan kesehatan masyarakatnya.
Diketahui Manajemen Pojok NTB, sebuah komunitas jejaring komunikasi WhatApps Group (WAG) terkeren di Nusa Tenggara Barat, menggelar silaturahmi anggota, Jumat sore (21/5) di Mataram.
Mengambil lokasi di Cafe MeeKow, tongkrongan anyar nan recommended di kawasan jalan Lingkar Selatan, pertemuan offline bertema "Eratkan Persatuan di Masa Pandemi", itu dihadiri lebih dari 70 anggota Pojok NTB yang terdiri dari beragam potensi.
Direktur Lombok Global Institute (Logis) yang juga inisiator WAG Pojok NTB, M Fihiruddin menyampaikan kesyukurannya bisa menggelar silaturahmi yang dihajadkan sebagai momentum saling maaf memaafkan dalam suasana Idul Fitri 1442 H.
"Pertama karena ini masih dalam suasana Idul Fitri, sehingga kita bisa bertemu dan bersilaturahim sambil bermaaf-maafan. Tetapi yang terpenting ini menjadi wadah untuk semakin mempererat persatuan dan persaudaraan di Pojok NTB," kata Fihir dalam sambutan pembukanya.
Fihir berharap agar semangat mempererat persatuan dan kesatuan juga disuarakan oleh anggota Pojok NTB, demi keamanan dan kenyaman daerah ini ke depan.
"Kita berharap agar anggota grup Pojok NTB tetap mengutamakan dan mendorong stabilitas keamanan. Agar NTB tetap aman dan nyaman. Segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah pidana atau pun perdata selesaikan dengan lewat jalur hukum, jangan main hakim sendiri," katanya.