Rinjani Geopark Sport Tourism Festival Resmi Ditutup

Rosyidin
Minggu, November 14, 2021 | 14.29 WIB
Lomba memanah dalam Rinjani Geopark Sport Tourism.

MANDALIKAPOST.com - Rinjani Geopark Sport Tourism Festival 2021 resmi ditutup oleh Gubenur NTB yang diwakili Dispar provensi NTB, H Yusron Hadi. Berlangsung di Pusat Informasi Geopark Rinjani, Sembalun, Lombok Timur. Minggu (7/11). 


Event ini diinisiasi oleh Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (RL-UGGp),  digadang-gadang sebagai sport tourism pertama di pulau Lombok  dikemas dalam bentuk festival. 


Acara tersebut, menggelar tiga main events dengan 6 additional events yang berlangsung dari 24 Oktober hingga 7 November. Dengan rincian sebagai berikut, Kegiatan utama terdiri dari tiga event yaitu, Rinjani Geopark Sembalun 7 Summits digelar pada 25 Oktober hingga 28 Oktober 2021, Sembalun Paragliding digelar pada 30 hingga 31 Oktober 2021, dan  yang terahir Rinjani Geopark International Enduro (Balap sepeda lintas Rinjani) digelar dari  5 hingga 7 November 2021. 


"Alahamdulillah kegitan ini berjalan lancara dari sejak hari pertama hingga hari ini, itu semua tidak lepas dari kolaborasi kita dengan semua stakeholder yang ada, baik dari pemerintah dan masyarakat Sembalun", kata Mohammad Farid Zaini, GM Geopark Rinjani sekaligus sebagai event director. 


Kegitan ini merupakan suatu bukti kongkrit, dari badan pelaksana pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (RL-UGGp) untuk bisa berkontribusi hususnya kepada masyarakat yang ada didalam kawasan Geopark Rinjani. 


"Tentu saja progeram-progeram kegiatan yang kita selenggarakan ini, kami terus mengedepankan bagaimana caranya warisan bumi ini tetap mulia dan masyarakatnya sejahtera. Itu yang menjadi pegangan dan misi kami di Geopark Rinjani", jelas Farid. 


Maksud dan tujuannya menyelengarakan kegitan tersebut, kata Farid lebih lanjut bahwa, pihaknya menyadari betul Lombok surganya sport tourism memiliki potensi begitu besar yang bisa dikembangkan. 


"Wisatawan yang datang ke Lombok ini, bisa kita berikan atraksi-atraksi wisata yang sifatnya sport atau olahraga tertentu", katanya. 


Bayangkan saja wisatawan domestik dan manaca negara yang hobinya sepedaan atau lari gunung dan paralayang, maka mereka akan mengluarkan tenaga, waktu, pikiran dan biaya  yang tidak masuk akal. Jika dibandingkan dengan total waktu perlombaan hanya sekitar dua jam, belum lagi rute setiap etape yang dilalui menguras tenaga dan pikiran bahkan kecelakaan. tapi itu semua tidak menjadi beban buat mereka, yang penting bagi mereka bisa ikut lomba entah dapat juara atau tidak. 


"Itu membuktikan bahwa, sport tourism itu potensinya sangat besar di Lombok ini", pungkas Farid. 


Out put dari semua events tersebut, untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat setempat. Dengan cara berkolaborasi dengan para pemuda dan pelaku parawisata yang ada di Sembalun, baik para pengelola bukit, penginapan, raumah makan dan kedai kopi. 


"Rata-rata peserta bisa tinggal 4 hari 3 malam, bahkan peserta Sembalun 7 Summits bisa stay tujuh hari di Sembalun. Itu adalah salah satu cara membangkitkan parawisata melalui progeram-progeram yang berkualitas", terang Farid. 


Kegitan seperti ini akan tetap dilakukan pada tahun-tahun berikitnya, dengan lebih banyak lagi events yang akan digelar. Terlebih dukunagan dari Kemenperkaraf RI, pemvrop NTB dan pemda Lotim. Sangat mengapreasai dan siap mendukung untuk kegitan festival sport tourism yang lebih besar lagi. 


"Kami melihat ada satu potensi besar yang bisa kita kembangkan, mudah-mudahan tahun depan Copid-19 tidak seperti tahun ini. Sehingga kita bisa bikin even-even yang lebih banyak", ujarnya. 


"Seperti prisaian, itu lebih menarik kan sport tourismnya Lombok banget. Kemudian ada sport daiveing, sourvhing olah raga hobi yang juga bisa mendatangkan wisatawan", sambung Farid. 


Sementara itu Gubernut NTB, melalui Kadispar NTB, H. Yusron Hadi mengatakan dalam sambutannya.  Bahwa event ini memberi dampak yang luar bisa dalam sektor pariwisata, dan juga sebagai langkah dalam mempromosikan Sembalun lebih luas lagi. 


Yusron menilai, gelaran Rinjani Geopark sport tourism festival 2021 ini, bisa menjadi sebuah upaya dalam rangka memulihkan pariwisata di NTB. setelah sukses menggelar HK Enduranve Challenge belum lama ini, Festival ini bisa dikategorikan sebagai side event dari WSBK, karena gelaran akbar tersebut tinggal menghitung hari. 


“InnsyaAlloh kita bisa membuktikan bahwa, NTB di masa pandemi ini bisa melaksanakan event sport tourism secara aman dan sehat. NTB akan segera bangkit, kembali pulih wisatanya setelah melalui  serangkaian gelaran event ini", ungkapnya. 


Kedepan lanjut Yusron, akan mengusulkan event tersebut masuk didalam kalender event nasional kepariwisataan 2022. Untuk itu ia mendorong semua kabupaten/kota memiliki satu event unggulan, dan atau event kolaborasi antar kabupaten/kota yang ada di NTB. 


"Kita akan mengusulkan event serupa ke pusat, untuk dijadikan event tahunan. Dan daerah kita salah satu provensi yang sudah siap menyelenggarakan event-event besar tingkat nasional maupun internasional, buktinya kegitan ini lancar dan sebentar lagi WSB segera diselenggarakan",  tandas Yusron. 


Dengan terselenggaranya kolaborasi event HK Endurance Challenge, Rinjani Geopark Sport Tourism Festival dan WSBK NTB, berhasil membuktikan kolaborasi event-event itu bisa terselenggara dengan baik dan lancar. 


Yusron berharap, dengan festival kolaboratif seoerti ini. Pembukaan pelaksanaan event maupun penutupannya bisa dilakukan di daerah berbeda, dalam satu kawasan. Sehingga semua lapisan masyarakat setempat dapat merasakan dampak dan manfaatnya. 


"Kita harapkan dari penyelenggara, ragam kegiatannya bisa menyebar ke semua kawasan Geopark Rinjani yanga ada di Lombok. Sehingga damapaknya lebih luas lagi, bukan hanya fokus di satu kawasan. Demikian juga dengan festival lainnya di NTB, saya rasa bisa seperti itu", harapnya. 


Untuk diketahui yang hadir dalam acara tersebut, ditandai dengan memanah bareng oleh Kadispar NTB, H Yusron Hadi, di dampingi GM Geopark Rinjani, M Farid Zaeni dan perwakilan Kemenperkeraf, Trio Dewangga. Pertanda acara Geopark Rinjani Festival  2021 sudah selesai diselenggarakan. 


Serta dimeriahkan oleh tari tandang mendet, salah satu tari teradisional Sembalun. Dan dihadiri oleh, Kadispar Lombok Timur, Direktur event nasional dan internasional Kemenparkeraf RI, ketua BPPD Lotim, Dandim 1615, Danlanal, Danlanud, Camat Sembalun, Kades Sembalun Lawang dan Kades Sembalun

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rinjani Geopark Sport Tourism Festival Resmi Ditutup

Trending Now