Sekda NTB : Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi

Ariyati Astini
Senin, Januari 03, 2022 | 13.16 WIB

 

Sekertaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariyadi



MATARAM- Sekartaris daerah (Sekda) NTB  L. Gita Ariadi Akhirnya Angkat bicara terkait penyererangan yang terjadi di Pondok Pesantren As-Sunnah di Kawasan Bagik Nyake, Aikmel, Lombok Timur pada hari Minggu sekitar pukul 02.10 Wita dini hari lalu.


Terkait dengan kejadian tersebut pemerintah provinsi langsung menggelar rapat tertutup di Kantor Gubernur NTB pada Senin( 3/1/2022).


"Iya kita sesama forkopinda mencermati keadaan di Lapangan kronologisnya dari rangkaian itu kita sudah satukan persepsi ,tentu kita ingin menyelamatkan daerah ini dari momentum pembangunan dari hal hal strategis kedepan"Ujar Sekda


Sekda menjelaskan dari kejadian tersebut ada tindakan yang harus dilakukan yakni terlebih dahulu menenangkan dan menjernihkan situasi agar tidak masyarakat tidak mudah terprofokasi.


"Yang harus dilakukan yakni menenangkan dan menjernihkan situasi , Tadi kita mohonkan dilakukan penanganan dan perlindungan kepada Ustad Mizan Qudsiyah untuk sementara, khwatir nanti kalau  tidak dilakukan maka gelombang aksi masa akan jauh lebih besar"paparnya


Sekda menyerahkan penuh kepada pihak yang berwenang untuk melihat salah atau benarnya nanti hukum yang menentukan.


"Kita mendorong juga bagaimana yang sebenar benarnya , silahkan tegakkan hukum setegaknya, yang salah dihukum,silahkan saja jika ada aduan kebencian diadukan"tegasnya


Sekda berpesan ke Masyarakat agar bisa hidup damai awali tahun dengan optimisme, agar bisa melanjutkan pembanguan yang sudah ada di depan mata, kita curahkan energi untuk melakukan persiapan lebih matang agar ekonomi lebih tumbuh ,investasi datang ke daerah kita agar ekonomi bergerak, mari kita manfaatkan energi yang terbatas ini untuk kegiatan yang lebih produktif.


"Masyarakat tetap tenang suasana. Hidup rukun damai dan damai  dan energi yang ada. Tidak digunakan untuk mempertajam energi yang ada tetapi bagaimana kita mengarahkannnya untuk kekuatan ekonomi. Masyarakat  harus arif dan bijakasana dalam menyampaikan dakwah dakwahnya"ujarnya


Sementara itu Kepala kantor wilayah kementrian agama Provinsi NTB H.Zaidi Abdad menegaskan pihaknya juga akan melakukan pendekatan persuasif agar tidak terjadi kekarasan.


" Kita akan melakukan pendekatan persuasif , Jangan sampai anarkis salah satunya,mengamankan ,untuk melindungi yang bersangkutan (ustadz Mirzan ) agar tidak terjadi perdebatan antar maayarakat, nanti kalau masyarakat tidak melihat ada tindakan maka mereka akan melakukan sendiri" katanya 


Menurutnya, semua ormas sepakat agar menyampaikan kepada umatnya  agar tidak melakukan tindakan hakim bersama -sama,sehingga ini juga harus menjaga konduktifitas bersama, 


"Saya pikir di NTB hari ini tercoreng betul dengan kondisi ini apalagi kita akan mengadakan Moto GP perspektif internasional dengan kemanan yang tidak aman ini akan menimbulan sesuatu yang sangat negatif bagi kita di NTB, Mari bersama sama melakukan penguatan untuk moderasi beragama"pungkasnya


Sebelumnya, publik di Pulau Lombok sempat dihebohkan dengan beredarnya potongan video ceramah Ustadz Mizan Qudsiyah mengenai ziarah kubur yang menyebut sejumlah nama makam keramat di Lombok. Terdapat kata makam keramat “Tain Acong” (kotoran anjing) yang memicu emosi netizen dan berdampak luas. Kata “Tain Acong” itu diduga bernuansa hinaan terhadap makam keramat yang disebutkan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekda NTB : Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi

Trending Now