.jpg)
 |
| TGH Najamuddin Mustofa. |
MANDALIKAPOST.com - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB, Najamuddin Mustofa mendukung seribu persen Gubernur NTB mengganti Sekda. Baginya proses evaluasi dan pergantian Sekda adalah hal wajar dalam roda pemerintahan daerah.
"Saya dukung seribu persen. Karena dia (Gubernur) yang bertanggung jawab terhadap semuanya, dia punya visi misi, tentu dia yang memiliki hak atas pergantian," katanya dihubungi, Rabu, 9 Februari 2022.
Sehingga Najamuddin meminta agar anggota dewan maupun elemen masyarakat tidak mengganggu proses evaluasi dan pergantian yang wajar dilakukan seorang gubernur.
"Tentu kita tidak boleh 'genit' yang ada di sini, baik DPRD maupun Ormas," ujarnya.
Menurutnya adalah hal wajar ketika pimpinan melakukan evaluasi maupun pergantian terhadap Sekda, karena itu atas penilaian kinerja selama ini.
"Sekda ranahnya gubernur yang dalam undang-undang dia pembina utama. Tentu punya hak evaluasi," katanya.
Dia meminta elemen masyarakat tidak melakukan tekanan terhadap proses evaluasi Gubernur NTB. Karena gubernur yang lebih paham soal kinerja Sekda.
"Jangan kita biasakan diri sebagai masyarakat mau pressure (menekan). Kalau ke depan mau ganti pemimpin baru kita bersatu, tapi sekarang ini kan ibarat khotib sedang di atas mimbar, jangan intrupsi dong. Karena ini Gubernur yang lebih tahu," ujarnya.
Dia mengatakan, adanya penggiringan narasi yang membawa etnisitas terhadap rencana pergantian Sekda justru berpotensi menimbulkan gesekan.
"Itu yang saya tidak senang. Makanya saya bilang saya tidak masuk pada bagian kubu Sasak yang begitu. Saya menyuarakan hal dalam keamanan kita di NTB," tegasnya.
Proses pergantian Sekda seharusnya diukur melalui evaluasi kinerja, bukan dari identitas kesukuan.
"Kenapa Gubernur melakukan evaluasi tentu ada yang tidak sesuai. Kita tidak bicara orang Sasak, Bima, Mbojo sekarang tapi bicara kinerja," ujarnya.
Najamuddin pun melihat kinerja Sekda saat ini sangat landai atau lambat. Dia merasa wajar jika Gubernur NTB melakukan pergantian.
"Saya melihat Sekda Gita landai-landai saja. Saya melihat wajar dilakukan itu. Bisa saja dia jadi penyebab terjadinya ini itu, karena dia jadi Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Di tangan dia semua nomenklatur," bebernya.
"Saya melihat Gita ternyata bukan makomnya di sana. Tidak terlalu semangat kinerja, maka cocok dilakukan pergantian," katanya.
Lebih lanjut dia kembali menegaskan mendukung seribu persen langkah Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengganti Sekda.
"Gubernur langsung berdekatan dengan Sekda jadi dia paling merasa. Maka seribu persen saya mendukung. Kita jangan bawa suku segala," katanya.
.jpg)
