Penuh Sukacita, Warga Terdampak Kesalahpahaman di Lombok Barat Dipulangkan

MandalikaPost.com
Kamis, Mei 12, 2022 | 18.47 WIB
Warga terdampak kesalahpahaman di Desa Mareje, akhirnya dipulangkan dari Mapolres Lombok Barat. Kondusifitas daerah diharapkan tetap terjaga.

MATARAM - Pemulangan warga Mareje terdampak kesalahpahaman dari Polres Lombok Barat disambut Penuh Suka Cita Warga. Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah melepas langsung pemulangan Warga Terdampak Mareje tersebut ke Mareje, Kamis 12 Mei 2022, di Mapolres Lombok Barat.


Gubernur Zulkieflimansyah berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman antar warga.


“Saya menghimbau, jangan ada lagi kejadian yang membuat publik punya persepsi berbeda tentang kita (NTB). Karena NTB ini merupakan replika Indonesia, miniatur Indonesia keragaman harmonisasi itu berjalan sangat baik,” ungkapnya.


Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah saat melepas pemulangan warga terdampak konflik desa Mareje di Mapolres Lombok Barat.



Kata bang Zul, karena bila ada gesekan-gesekan politik lokal sehingga membuat Masyarakat menangkap persepsi yang berbeda.


“Kita semua harus menjaga NTB ini tetap kondusif, selanjutnya tentu akan ada acara hari Rabu kita semua berkumpul agar tidak ada lagi kesalahpahaman antar warga,” ujarnya.


Kemudian Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan segera memperbaiki rumah warga yang rusak akibat kesalahpahaman warga tersebut.


“Perencanaan pada tingkat Pemerintah Daerah sudah selesai. Kemarin rapat, Insya Allah besok sudah mulai bekerja,” ungkapnya.


Sehingga akan memperbaiki semua rumah namun akan melakukannya secara bertahap.


“Sebenarnya sudah kondusif dari sebelumnya, namun masih menghindari isu-isu yang dibuat oleh orang luar,” katanya.


Bupati menekankan akan pentingnya dalam menyaring informasi yang berkembang, agar tidak termakan isu hoax yang dapat merugikan semua orang.


“Penting saya sampaikan bahwa, kita lebih sibuk mengklarifikasi berita hoak dari pada kenyataan sebenarnya. Masyarakat kita di Mareje ini kan satu keluarga, darahnya sama dan tidak pernah ada sejarah konflik ini,” terangnya.


Bupati Lobar berkeyakinan bahwa 100% bahwa ini bukan konflik agama, menurutnya ini semacam miskomunikasi.


“Hanya miskomunikasi, unsur politik masuk, unsur luar masuk, berita hoak masuk, dan menimbulkan hal seperti ini, dan ini merupakan pembelajaran bagi kita semua,” tandasnya.


Dari sisi fisik, pihaknya sudah beberapa kali bersama TNI-Polri melakukan gotong royong bersama, dan kedepannya  Forkopimda tetap akan membaur dengan Masyarakat. 


“Insya Allah hari Rabu kita laksanakan roah bersama,  roah dan meriap (masak bersama)  dan makan bersama,” imbuhnya.


Dari segi keamanan Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK mengatakan sudah ada satgas penanganan konflik sosial di kabupaten Lombok Barat.


“Ketuanya Bapak Bupati Lombok Barat langsung, dan saat ini situasi di Mareje sudah sangat kondusif, masyarakat sudah mulai berbaur,” ucap Kapolres.


Sehingga dari hasil penilaian Satgas sudah siap untuk memulangkannya, berdasarkan hasil asesmen di Mareje.


“Kegiatan kita kedepan, menghadapi Hari Raya Waisak sehingga memutuskan untuk memulangkan warga terdampak ke rumahnya masing-masing,” imbuhnya.


Sampai saat ini pihaknya tetap menempatkan di Mereje, personel Polres Lombok Barat di Backup Polda NTB untuk memastikan situasi benar-benar tetap kondusif.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penuh Sukacita, Warga Terdampak Kesalahpahaman di Lombok Barat Dipulangkan

Trending Now