Produk Pinallo Lombok Tembus Pasar Mancanegara

MandalikaPost.com
Jumat, Juni 17, 2022 | 18.18 WIB
Rumah produksi ekstrak limbah daun Nanas, Pinallo Lombok.

MANDALIKAPOST.com – Pinallo, salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) yang mengolah limbah daun nanas menjadi produk berkualitas tinggi di NTB, berhasil mengekspor produknya ke luar negeri.


Produk Pinallo sangat variatif, seperti dompet, tas, jaket, pouch, baju dan beberapa produk lainnya yang berbahan baku ekstrasi limbah daun nanas. Semua produk tentunya dihasilkan dengan kualitas terbaik.


Dalam proses produksinya, Pinallo telah memperoleh bantuan dari PLN berupa mesin ekstraksi serat daun nanas, yakni di tahun 2020 dan di tahun 2022.


Founder Pinallo, Siti Aisyah mengungkapkan, produk yang menarik dan berkualitas dari Pinallo tidak hanya dinikmati oleh pangsa pasar dalam negeri saja seperti Jawa, Sulawesi dan Bali. Tapi juga sudah diekspor hingga ke negara Eropa, seperti Italia, Slovenia, Belanda.


"Omzet Pinallo ini sendiri saat ini kurang lebih 25 juta per bulan. Terima kasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan berupa mesin ekstraksi yang sangat membantu dalam proses pengolahan sampah organik ini," kata Aisyah. 


Aisyah menjelaskan, selain untuk mengolah limbah organik secara tepat guna, keberadaan Pinallo ini mampu menyerap tenaga kerja, terutama para ibu untuk membuat produk dari serat daun nanas. 


Hingga saat ini, Pinallo telah memberikan peluang kerja bagi 18 orang ibu di sekitar Lombok Tengah.


Aisyah juga berharap kolaborasi dengan PLN dapat terus ditingkatkan, untuk membuat  terobosan membangun IKM baru dan juga mengembangkan IKM yang telah terbentuk, dengan memanfaatkan  produk lokal dan juga dari limbah organik. 


“Ke depan, semoga lebih banyak IKM naik kelas, tidak hanya berjaya di nusantara namun juga menembus pasar dunia yang lebih besar lagi”, harap Aisyah.


Sementara itu, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN NTB, Refa Purwati menjelaskan bantuan berupa mesin ekstraksi ini sendiri telah diberikan sebanyak dua kali. 


Tujuannya tentu saja untuk membuat proses produksi pengolahan limbah daun nanas menjadi lebih efektif dan efisien, apabila dibandingkan dengan cara sebelumnya yang masih manual.


“Tentunya kami harus mengambil peran dalam membantu upaya pemerintah untuk mengembangkan IKM yang ada di NTB. Dan ini adalah salah satu bentuk dukungan yang bisa kami berikan," ujar Refa.


Sebelumnya, di tahun 2020, PLN NTB memberikan bantuan berupa mesin ekstraksi serat nanas senilai 110 juta. 


Seiring dengan perkembangan dari permintaan hasil Pinallo yang semakin meningkat, di tahun 2022 PLN kembali menyerahkan bantuan berupa mesin yang sama,  senilai Rp200 juta.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Produk Pinallo Lombok Tembus Pasar Mancanegara

Trending Now