.jpg)
 |
| Lomba: Siswa SDN 2 Bilok Petung, saat tampil dalam karnaval Pekan Rakyat Desa Bilok Petung. (Foto, Rosyidin Sembahulun/MP). |
Capaian itu diraih, dalam rangka semarak HUT RI ke-77 dan hari jadi Kabupaten Lombok Timur yang ke 127 tahun. Lomba itu berlangsung di Selong, Senin lalu 30 Agustus 2022.
Berdasarkan rekapitulasi nilai yang dirilis panitia. SDN 2 Bilok Petung mewakili Kecamatan Sembalun, meraih nilai tertinggi yakni 411 dari dua puluh peserta yang mewakili masing-masing Kecamatan yang ada di wilayah Lotim.
"Kami sebagai gurunya, tentu sangat bangga ae tas capaian ini. Mereka bisa mengharumkan nama sekolah dan Kecamatan Sembalun", kata Kadek Suardijaya S.Pd. Guru Kelas SDN 2 Bilok Petung saat ditemui wartawan di sekolah. Senin kemarin, 5 September 2022.
Capain tersebut patut disyukuri bersama, karena satu-satunya sekolah yang mewakili Kecamatan Sembalun berhasil meraih juara 1 lomba gerak jalan indah tingkat Kabupaten.
Selain itu, dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki, siswa SDN yang berada dipelsok desa dibawah kaki gunung Rinjani ini mampu menunjukkan kemampuannya dengan sempurna dan sangat luar biasa. Sehingga membuat para juri dan penonton terpukau dengan penampilan mereka saat itu.
"Luar biasa, kami sebagai gurunya tentu merasa bangga dan terharu dengan penampilan anak-anak kita ini. Dan pada akhirnya dapat juara 1 lomba gerak jalan indah tingkat Kabupaten", ucap pak guru Kadek, sapaan akrabnya.
Tentu semua itu lanjut Kadek, tidak serta merta langsung dapat juara secara instan tanpa melalui proses perjuangan yang panjang, baik disaat berlatih maupun lomba.
Pria asal Buleleng (Bali) ini selalu menekankan kepada siswanya disaat berlatih yakni, pertama kali ditekankan itu disiplin, lalu semangat yang tinggi, kemudian harus punya target.
"Jadi saya kira itu ya. Tiga faktor itu yang selalu saya tekankan kepada anak-anak, baik disaat mereka latihan maupun lomba. Dan kita harus berani menargetkan kepada anak-anak, masalah target itu tercapai atau tidak, itu urusan belakang", pungkasnya.
Meskipun demikian, kata Kadek lebih lanjut mengakui ada saja anak yang nakal yang tidak disiplin dalam berlatih. Tapi dia bersama guru yang lain tidak patah semangat untuk membina siswanya terus giat berlatih.
Ia merasa kaget dan terharu, kok bisa mereka tampil sebagus dan serapi itu. Padahal ketika siswanya latihan, sering kali anak-anak melakukan kesalahan. Apa lagi ketika mereka melakukan gerakan formasi.
"Setiap kali melakukan gerakan formasi, pasti ada saja anak yang tidak konsentrasi. Itu hal bisa terjadi, apa lagi seusia mereka", ujarnya.
Berkat tekat yang kuat sambungnya, ketika mereka tampil waktu itu anak-anak bisa konsentrasi. Sehingga dari gerakan-gerakan formasi satu sampai formasi tiga itu, bisa dilakukan dengan benar dan sempurna.
"Mungkin dengan semangat mereka ingin menujukkan yang terbaik, bahwa mereka mampu melakukan itu. Mereka tidak minder, bahkan sebaliknya anak-anak bisa", imbuh Kadek.
Untuk diketahui, siswa SDN 2 Bilok Petung saat tampil dalam lomba tersebut. Menggunakan kostum dan sepatu pinjaman dari salah satu SDN yang ada di Selong.
Tak ayal hal itu menyebabkan mereka viral, selain penampilan mereka memukau setiap orang yang menyaksikan lomba itu. Juga karena karena ukuran sepatu dengan kaki mereka jauh berbeda, tidak sesuai dengan ukuran anak-anak.
"Kami akui, pada saat lomba anak-anak dipinjamkan sepatu. Mau bagaimana lagi memang itu keadaan siswa kami", tutup Kadek.
.jpg)
