Akibat Cuuaca Buru, Pendakian Gunung Rinjani Lombok Di Tutup 1 Januari 2023

Rosyidin
Rabu, Desember 28, 2022 | 17.16 WIB
Pemandu wisata (Guide) Sembalun, Abdul Aziz bersama wisawatan manca negara berpose di puncak Gunung Rinjani. (Foto: Istimewa/MP). 

MANDALIKAPOST.com -  Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Matraam menutup sementara enam jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2023. Termasuk beberapa destinasi wisata non pendakian yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. 


Seluruh jalur pendakian destinasi wisata Taman Nasional Gunung Rinjani yang ditutup itu, meliputi jalur pendakian Senaru dan Torean di Kabupaten Lombok Utara, jalur pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur, serta jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.


Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady dikutip dari antaranews.com Selasa 27 Desember 2022 mengatakan. Berdasarkan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram. Bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi yang berpotensi terjadinya angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.


"Kita tutup sementara, dari aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani itu per 1 Januari hingga 31 Maret 2023 di masing-masing jalur pendakian," terang Dedy, sapaan akrabnya.


Dedy menambahkan, bukan hanya sekedar penutupan jalur juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, terutama di Gunung Rinjani. 


"Ini kan dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya.


Ia juga menghimbau bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian pada 31 Desember 2022, diwajibkan untuk segera melakukan cek out paling lambat pada 3 Januari 2023 di masing-masing pintu pendakian.


 "Petugas kita di masing-masing pintu masuk, akan mengingatkan setiap pendaki yang akan melakukan pendakian pada akhir Desember 2022 agar segera turun gunung," ujarnya.


Dedy mengatakan lebih lanjut, tidak semua destinasi wisata dilakukan penutupan. Destinasi wisata alam non pendakian yang ada di dalam kawasan TNGR masih tetap dibuka untuk umum.


Destinasi wisata alam tersebut, semuanya berada di Kabupaten Lombok Timur yaitu Otak Kokoq Joben, Joben Eco Park (JEP), Telaga Biru, Treng Wilis, Ulem-ulem, Gunung Kukus, Tangkok Adeng, Bukit Malang.


 Selain itu, destinasi wisata alam Savana Propok, Sebau, dan Bukit Gedong, Jalur Sepeda Deşa Sembalun Lawang, dan Jalur Sepeda Bomong Bike Park, Deşa Aikprapa, Kecamatan Aikmel


"Masih ada beberapa alternatif destinasi wisata alam non pendakian lainnya yang semeton  Rinjani kunjungi di kawasan TNGR," pungkas Dedy. 


Sementara tiga destinasi wisata alam lainnya yang masih ditutup, sambung Dedy semuanya berada di Kabupaten Lombok Timur yakni Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang.


"Mengigit di lokasi itu sering terjadi air bah dari Gunung Rinjani dimusim penghujan, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Dedy. 


Untuk diketahui, data BTNGR tercatat jumlah wisatawan yang melakukan pendakian Gunung Rinjani periode Maret-November 2022 sebanyak 51.747 orang, terdiri atas wisatawan nusantara sebanyak 42.658 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 9.089 orang.


Jumlah pendaki pada 2022 mengalami peningkatan dibandingkan periode April-Desember 2021 sebanyak 39.226 orang, terdiri atas terdiri atas wisatawan nusatntara sebanyak 38.785 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 441 orang.








Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat Cuuaca Buru, Pendakian Gunung Rinjani Lombok Di Tutup 1 Januari 2023

Trending Now