Mantap dengan PKS, HL Darma Setiawan Ikhtiar Nyaleg DPRD Kota Mataram

MandalikaPost.com
Kamis, April 27, 2023 | 21.09 WIB

 

H Lalu Darma Setiawan SH dalam kegiatan PKS di Mataram.

MANDALIKAPOST.com - Mantan anggota DPRD NTB periode 2014 - 2019, H Lalu Darma Setiawan SH merasa mantap dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan bakal maju menjadi Caleg DPRD Kota Mataram dalam Pileg 2024 mendatang.


HL Darma Setiawan mengatakan, niatnya maju nyaleg di DPRD Kota Mataram untuk melanjutkan baktinya dan program yang sudah pernah dilakukan dulu saat masih menjabat anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram.


"Insya Allah saya maju dengan PKS untuk DPRD Kota Mataram. Ikhitiar ini untuk melanjutkan dan menuntaskan program dan bakti saya untuk kemaslahatan masyarakat Kota Mataram," kata mamiq Awan, sapaan akrab HL Darma Setiawan SH, Kamis 27 April 2023, saat dijumpai di kediamannya di Kekalik, Kota Mataram.


H Lalu Darma Setiawan SH.


Anggota Dewan Pakar DPW PKS Provinsi NTB ini menjelaskan, niatnya maju juga berkat dorongan sejumlah tokoh masyarakat dan masyarakat Kota Mataram. Selain itu, dirinya juga ingin berbuat untuk kemaslahatan masyarakat melalui jalur politik ini.


Mamiq Awan mengaku, tidak minder atau merasa turun grade dengan nyaleg di DPRD Kota Mataram. Karena apa yang dilakukannya sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang.


"Banyak yang bilang kok turun grade dari DPRD Provinsi kini ke Kota. Tapi saya nggak masalah, karena memang ikhtiar ini untuk masyarakat Kota Mataram," ujarnya.


Bagi sejumlah warga Kota Mataram, kiprah dan kinerja mamiq Awan selama menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi NTB 2014 - 2019 masih sangat membekas.


Mantan perwira menengah polisi yang pernah menjabat Kapolsek Mataram ini, banyak menyumbang program pembangunan, baik pemberdayaan masyarakat maupun fisik seperti jalan lingkungan, masjid, sound system, terop dan lainnya.


"Hubungan emosional saya dengan masyarakat masih sangat erat. Karena itu saya berikhtiar maju di Pileg mendatang," katanya.


H Lalu Darma Setiawan bersama Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah.

Di dunia politik, nama HL Darma Setiawan cukup kesohor. Menjabat terakhir di Polda NTB sebelum purna tugas sebagai Kasat PJR Ditlantas Polda NTB di tahun 2003, mamiq Awan ditarik menjadi staf khusus Gubernur NTB saat itu, HL Serinata.


Mamiq Awan menjadi staf khusus Gubernur Serinata 2004-2009. Kedekatannya dengan HL Serinata yang saat itu merupakan Ketua DPD Partai Golkar NTB membuat mamiq Awan diminta masuk di jajaran pengurus Partai Golkar NTB.


Pasca HL Serinata, Ketua DPD Partai Golkar NTB dijabat H Zaini Arony yang saat itu menjabat Bupati Lombok Barat di tahun 2010.


"Di zaman itu saya menjadi Wakil Ketua Bidang Kaderisasi, dan bu Isvie (Ketua DPRD NTB saat ini) menjawab Wakil Ketua Bidang Organisasi," katanya.


Dalam Pemilu Legislatif 2014 mamiq Awan akhirnya maju menjadi Caleg DPRD NTB dari Partai Golkar dan berhasil terpilih untuk masa jabatan 2004-2019.


"Saya bersama bu Isvie sama-sama terpilih saat itu," katanya.


HL Darma Setiawan merupakan kader partai yang loyal dan setia dengan Golkar. Namun sejumlah rasa kecewa akhirnya dirasakan saat ada pergantian tampuk pimpinan di DPD Golkar NTB.


Ketua DPD Golkar NTB dijabat H Zaini Arony yang saat itu berpindah tangan digantikan HM Suhaili FT yang saat itu Bupati Lombok Tengah, pada 2015.


Saat itu, mamiq Awan mulai merasa ada hal-hal yang tak selaras dengan DPD Golkar NTB.


"Di DPRD NTB saat itu saya sebagai Wakil Ketua Komisi 1 dan juga Wakil Ketua fraksi Golkar," kenangnya.


"Kenapa saya akhirnya sampai tinggalkan Golkar?. Saya sangat loyal pada partai itu,  tapi sering beda pendapat antara  keinginan DPD dengan pribadi saya, sering bertentangan," ujarnya.


Setidaknya ada tiga catatan miq Awan. Yang pertama saat pergantian Ketua DPTD NTB dari H Umar Said kepada Baiq Isvie Rupaeda.


Menurutnya saat itu,  DPD Golkar NTB memerintahjan seluruh anggota DPRD dari Gollar untuk melakukan interupsi dan walkout serentak.


"Semua saat itu walkout. Cuma saya sendiri bertahan, yang 9 keluar. Saya rasa cara itu tidak elegan dan terkesan arogan. Kan bisa dengan cara yang lebih halus," paparnya.


Kemudian yang kedua, saat Pilgub NTB 2018 lalu, HL Darma Setiawan dicurigai membelot mendukung H Ahyar Abduh, dan bukan HM Suhaili FT yang saat itu Ketua DPD Golkar NTB.


"Padahal saya dan pak Ahyar ya sudah lama dekat, tapi DPD mencurigai saya tidak taat saat Pilgub itu, padahal saya loyal," tandasnya.


Dan yang ketiga paling krusial, adalah saat dirinya tidak dicalonkan kembali oleh DPD Partai Golkar NTB dalam Pileg 2019.


"Ini saat krusial sekali pencalonan Caleg 2019. Nama saya dicoret dari calon legislatif. Padahal saya incumben saat itu dan aturan organisasi wajib dicalonkan kembali. Jadi saat itu saya merasa dizholimi," katanya.


HL Darma Setiawan akhirnya bisa nyaleg DPRD NTB dapil Kota Mataram tahun 2019, setelah mendapat arahan dari DPP Golkar Pusat.


"Pak Ahyar Abduh ke Jakarta dan akhirnya saya masuk daftar Caleg dari DPP di urutan 4. Saya tidak terpilih tapi saya legowo," ujarnya.


Selesai purna bakti sebagai anggota DPRD NTB 2014 - 2019, mamiq Awan pun memutuskan meninggalkan Partai Golkar dan bergabung dengan PKS.


"Ada beberapa yang menawarkan, tapi pilihan saya ke PKS. Bagi saya PKS ini yang satu visi dengan kepribadian saya. PKS ini partai yang benar-benar membela rakyat dan berpihak pada rakyat," katanya.


Menurut HL Darma Setiawan, dirinya sudah mantap dengan PKS dan akan berikhtiar melalui PKS sebagai Bacaleg DPRD Kota Mataram dalam Pileg 2024 mendatang.



Jejak karir dan pengalaman HL Darma Setiawan antara lain :


- Kapolsek Mataram 1988 - 1990
- Kasatlantas Lobar
- Kasubag STNK Ditlantas Polda NTB 1997 - 2000.
- Kabag Ops Ditlantas Polda NTB.
- Kasat PJR Ditlantas Polda NTB 2003.
- Staf Khusus Gubernur NTB 2004-2009.
- Komisaris PT Indotan Lombok Barat
- Anggota DPRD NTB 2014-2019.


Dalam tugas kepolisiannya, H Lalu Darma Setiawan berhasil meraih penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden RI. Di mana syarat mendapatkannya harus sudah melewati tiga lencana setia, yakni kesetiaan 8 tahun, 16 tahun, dan 24 tahun.


"Itu harus dilalui tanpa ada cacat kinerja dan pelanggaran selama menjadi anggota Polri," katanya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mantap dengan PKS, HL Darma Setiawan Ikhtiar Nyaleg DPRD Kota Mataram

Trending Now