Bank Indonesia Proyeksikan Ekonomi NTB Terus Tumbuh di Tahun 2023, Inflasi Menurun

MandalikaPost.com
Minggu, Juli 02, 2023 | 09.23 WIB Last Updated 2023-07-02T09:26:05Z
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Heru Saptaji.

MANDALIKAPOST.com - Bank Indonesia memproyeksi perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan terus mengalami pertumbuhan cukup baik hingga akhir 2023 mendatang.


Pertumbuhan sektor pariwisata, UMKM dan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasarannya menjadi salah satu faktor pendukung.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Heru Saptaji mengatakan, ekonomi NTB sempat mengalami kontraksi sebesar 0.62 persen di tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, dalam waktu relatif singkat, NTB mampu bangkit dan bertumbuh di tahun selanjutnya.


"Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi kita di NTB bertumbuh sangat baik. Tahun 2020 kita sempat kontraksi sedikit 0.62 persen. Tapi di tahun 2021 tumbuh 3,69 persen, lalu di tahun 2022 tumbuh 6,95 persen," kata Heru Saptaji, di sela kegiatan Womanpreneur Day, di Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram.


Heru mengatakan, berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi NTB di tahun 2022 lalu termasuk luar biasa, karena termasuk dalam empat besar nasional.


"Dan patut dicatat 2022, kita di NTB termasuk salah satu nomor 4 tertinggi di Indonesia, dibarengi dengan inflasi yang terkendali. Saat ii inflasi kita di kisaran 3,9 persen, dan ini akan terus turun," ujarnya.


Melihat pertumbuhan tahun lalu, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB masih akan terjadi di tahun 2023 ini.


"Yang paling penting, prospek 2023 kami optimis pertumbuhan ekonomi NTB  masih akan terus terjadi dan cukup tinggi di  kisaran 4,8 persen hingga 5,3 persen sampai akhir tahun 2023," katanya.


Ia memaparkan, sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi NTB antara lain sektor pertanian secara luas, kemudian sektor perdagangan dan jasa seiring pertumbuhan sektor pariwisata daerah, dan juga sektor transportasi.


"Sektor itu salah satu yang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2023 ini," jelasnya.


Selain itu, Heru menilai sektor UMKM dan pemanfaatan digital juga berkontribusi cukup besar.


Dalam kegiatan Womanpreneur Day, di Lombok Epicentrum Mall, Bank Indonesia juga melaunching Mall Siap QRIS untuk mengoptimalkan transaksi non tunai melalui digital.


"Karena itu, tagline kita Gak Digital atau Tertinggal, karena eranya sekarang era digital. Kami melihat bu Niken di Dekranasda dan bu Indah di LWC punya atensi dan konsern yang kuat bagaimana UKMK perempuan menjadi  garda terdepan ekonomi NTB. Kami sambut baik ketika visinya digital. Ini akan menjadi sinergi dan  kolaborasi yang baik," katanya.


Menurut dia, perkembangan pemanfaatan digital melesat cukup tinggi di sektor UMKM NTB. Dari user tercatat sebanyak 29 ribu di tahun 2020 menjadi 271 ribu user di tahun 2023 hingga Juni. Kemudian gerai atau merchant tercatat sebanyak 15 ribu di tahun 2020, meningkat tajam menjadi sekitar 231 ribu merchant di tahun 2023 hingga Juni.


Heru megatakan, pemanfataan transaksi digital penting dilakukan karena NTB termasuk daerah yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu unggulannya.


"Kenapa digitalisasi menjadi bagian penting?. Karena NTB ini salah satu sektor proritasnya adalah pariwista yang notabene tamu-tamu terbiasa bertranskasi berbasis digital. Tentunya kalau kita di intenal NTB tidak mengikuti kecenderungan itu,  maka kita tidak akan mampu menangkap potensi belanja yang mereka lakukan," ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bank Indonesia Proyeksikan Ekonomi NTB Terus Tumbuh di Tahun 2023, Inflasi Menurun

Trending Now