Ilustrasi: Kecelakaan maut antar mobil terjadi di Serawak, Malaysia. (Dok. KJRI Kuching). |
MANDALIKAPOST.com – Kabar duka menyelimuti tujuh keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Lombok Timur. Mereka kehilangan anggota keluarganya dalam kecelakaan lalu lintas di Sarawak, Malaysia. Namun, di tengah duka mendalam, ada secercah harapan.
Pemerintah Pusat memastikan akan menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah para korban.
Hal ini disampaikan langsung oleh Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, H.M Juaini Taofik.
"Sudah ada komunikasi bahwa semua biaya pemulangan akan ditanggung oleh Kementerian Pekerja Migran. Kami juga akan ikut berkontribusi, mungkin melalui Baznas, untuk memberikan bantuan kepada keluarga," ujar Juaini saat dikonfirmasi, Selasa (26/11).
Kepastian ini tentu menjadi angin segar bagi keluarga korban. Juaini menjelaskan bahwa pihaknya telah mendorong agar proses pemulangan jenazah dapat dilakukan secepatnya.
"Kami sudah dorong ya untuk pemulangan semua ditanggung negara sedang dikoordinasikan, Alhamdulillah sudah terkomunikasikan dengan baik bahwa pemulangan akan di handle oleh negara," imbuhnya.
Lebih lanjut, Juaini mengungkapkan bahwa setelah jenazah tiba di tanah air, pemerintah daerah akan mengambil peran untuk memberikan santunan kepada keluarga almarhum.
"Biasanya jenazah sudah sampai di rumahnya, nanti kami dari Pemda akan mengambil peran untuk memberikan santunan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dilansir dari laman resmi Kompas.com kecelakaan maut ini terjadi pada Kamis (21/11) lalu di Jalan Betong, Sarikei, Meradong, Sarawak.
Sebuah mobil Perodua Alza yang membawa tujuh PMI asal Lombok Timur berusaha melarikan diri dari pemeriksaan petugas Sarawak.
Pengemudi mobil tersebut nekat melawan arus dan akhirnya bertabrakan dengan kendaraan lain.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Raden Sigit Witjaksono, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini berawal dari kelalaian pengemudi yang berusaha menghindari pemeriksaan.
"Pihak berwenang menyatakan, kecelakaan ini berawal dari kelalaian pengemudi Perodua Alza yang melawan arus dan melarikan diri dari petugas, meskipun sudah diberikan peringatan," jelas Sigit.
Dalam insiden nahas tersebut, delapan orang dilaporkan tewas, tujuh di antaranya adalah WNI asal Lombok Timur. Mereka adalah Masirah, Sarapudin, Agus Muliadi, Suandi Putra Kedaro, Jumahir, Rumintang, dan Ridoan.
Kepergian mereka meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Lombok Timur. Namun, dengan adanya kepastian bantuan dari pemerintah pusat, diharapkan keluarga korban dapat sedikit terhibur dan segera melalui masa-masa sulit ini.