MANDALIAPOST.com – Persoalan yang sempat viral di media sosial terkait pelayanan di Puskesmas Batuyang akhirnya dapat diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah yang melibatkan berbagai pihak.
Musyawarah tersebut dilaksanakan pada Kamis, (06/3), di Aula Puskesmas Batuyang, dengan dihadiri oleh Kepala Puskesmas Batuyang Lalu Muhammad Ilmi, Komisi II DPRD Lombok Timur, serta perwakilan dari berbagai lembaga dan organisasi terkait.
Kepala Puskesmas Batuyang, Lalu Muhammad Ilmi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengadakan musyawarah untuk membahas masalah yang menjadi perhatian publik tersebut.
Dalam pertemuan ini, hadir pula Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Lombok Timur, Ketua Ikatan Bidan dan Perawat Kabupaten Lombok Timur, Pengurus Forum Kepala Desa, serta perwakilan Karang Taruna Kecamatan Pringgabaya dan anggota profesi tenaga kesehatan serta manajemen Puskesmas Batuyang.
“Dalam pertemuan tadi, kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, dan berkomitmen untuk membangun sinergitas antara puskesmas sebagai penyedia layanan dengan masyarakat sebagai penerima layanan,” ujar Kapus Lalu Muhammad Ilmi.
Pada pertemuan yang berjalan dengan suasana kekeluargaan ini, kedua belah pihak akhirnya mengakhiri permasalahan dengan pernyataan sikap dan permohonan maaf yang disampaikan oleh kedua pihak.
Anggota Komisi II DPRD Lombok Timur, M. Husni Mubarok, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa pihaknya langsung turun ke Puskesmas Batuyang untuk menggali akar persoalan dan menemukan solusi terbaik. Ia menekankan pentingnya penanganan masalah ini dengan bijaksana, terutama di tengah bulan suci Ramadhan.
“Komisi II meminta semua pihak untuk menahan diri dan lebih bijak dalam menangani persoalan ini. Kita harus lebih fokus pada solusi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ungkap M. Husni Mubarok.
Mubarok, yang juga merupakan anggota DPRD dari Dapil Lima Lombok Timur, menilai bahwa pertemuan ini memberikan suasana yang berbeda, penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan.
“Ada kehangatan dan rasa kekeluargaan yang kental, semua orang terlihat ramah dan penuh senyuman,” ujarnya, berharap bahwa suasana positif ini bisa terus terjaga dan dijadikan kebiasaan dalam melayani masyarakat.
Keluhan mengenai pelayanan Puskesmas Batuyang sempat ramai di media sosial, dengan lebih dari 700 komentar yang masuk. Hal ini menjadi perhatian serius, karena banyaknya masyarakat yang mengungkapkan pengalaman serupa terkait pelayanan di puskesmas tersebut.
M. Husni Mubarok menilai bahwa reaksi yang datang dari netizen di media sosial mencerminkan keluhan yang sudah lama terpendam oleh masyarakat yang merasa tidak puas dengan layanan kesehatan yang diberikan.
“Banyak komentar negatif yang datang dengan cepat. Hal ini seperti gayung bersambut bagi orang-orang yang merasakan pengalaman yang sama waktu berobat di sana,” tegas Mubarok.
Ia mengingatkan bahwa ada kemungkinan sejumlah orang memilih untuk memendam keluhan mereka atau tidak menyuarakannya karena keterbatasan akses ke media sosial.
"Ada kemungkinan bahwa sebagian orang tidak memiliki perangkat atau tidak akrab dengan media sosial, sehingga tidak bisa menyalurkan kekecewaannya," tambahnya.
Anggota Komisi II ini menegaskan bahwa pihak Puskesmas Batuyang harus menjadikan keluhan yang muncul di media sosial sebagai momentum untuk introspeksi diri dan segera melakukan perbaikan.
“Tidak ada alasan untuk tidak segera berbenah. Melihat komentar negatif yang begitu banyak dalam waktu yang sangat cepat, ini menjadi indikator bahwa ada masalah serius dalam pelayanan yang harus segera diselesaikan,” pungkas Mubarok.
Sebagai langkah konkret, Mubarok mengimbau agar Puskesmas Batuyang lebih mengutamakan peningkatan kualitas layanan dan memberikan perhatian yang lebih terhadap kebutuhan serta keluhan masyarakat.
Dengan terselesaikannya permasalahan ini secara kekeluargaan, diharapkan ke depan Puskesmas Batuyang dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya dan mempererat hubungan antara masyarakat dan pemberi layanan kesehatan.