![]() |
Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika Eropa saat pengabdian di Sembalun. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Semangat "Makmur Mendunia" yang digaungkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan Implementasi nyata dari generasi muda Indonesia di kancah internasional.
Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika Eropa (PPIDK Amerop) merupakan organisasi yang mewadahi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di kawasan Amerika dan Eropa. Sebagai bagian dari PPI Dunia, PPIDK Amerop berperan sebagai jembatan komunikasi dan kolaborasi bagi 32 PPI Negara yang tersebar di dua benua ini.
Salah satu program unggulan PPIDK Amerop adalah program Pengabdian Masyarakat bertajuk Dharma Karsa, yaitu program pengabdian kepada masyarakat desa sebagai bentuk nyata dari kepedulian mahasiswa Indonesia di luar negeri khususnya mahasiswa di Amerika dan Eropa atas pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata pada berbagai desa di Indonesia.
Sebanyak 21 relawan yang terdiri dari tim daring dan luring berkolaborasi dalam merancang program berdampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Sembalun. Dari jumlah tersebut, 11 relawan hadir langsung di lapangan, yang mencakup enam pelajar Indonesia yang sedang menimba ilmu di berbagai negara di kawasan Amerika dan Eropa, serta lima sukarelawan dari dalam negeri.
Inisiatif dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia kawasan Amerika-Eropa (PPIDK Amerop) ini berlangsung selama sepuluh hari, dari tanggal 25 April hingga 4 Mei 2025 yang lalu di Desa Sembalun, sebuah kawasan yang dikenal dengan keindahan alamnya di kaki Gunung Rinjani.
Program Dharma Karsa 2025 hadir sebagai wujud nyata kontribusi diaspora muda dalam upaya pembangunan desa berbasis potensi lokal. Dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam, para peserta bersinergi dalam serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat Sembalun. Rangkaian kegiatan yang padat dan beragam menjadi daya tarik utama program ini.
Para relawan terjun langsung dalam Pelatihan Homestay dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan pariwisata berbasis komunitas, yang menjadi salah satu andalan ekonomi Sembalun. Kepedulian terhadap lingkungan turut diwujudkan melalui Aksi Bersih Bukit Pergasingan, salah satu ikon wisata alam di kawasan Sembalun.
Dalam kegiatan ini, para relawan juga mengajak masyarakat yang tengah mendaki bukit untuk turut berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih, sebagai bentuk nyata kepedulian bersama terhadap kelestarian lingkungan.
Tak hanya berfokus pada lingkungan, Dharma Karsa juga menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi kreatif melalui program Pengembangan Rumah Produksi & Taman Bunga Langit Rinjani.
Kegiatan ini menitikberatkan pada pelatihan tenun dan pengembangan produk turunannya, dengan tujuan meningkatkan nilai tambah produk lokal. Para relawan juga turut memproduksi video promosi sebagai media pemasaran agar produk dan potensi desa lebih dikenal luas.
Selain itu, upaya pelestarian budaya dilakukan melalui pembuatan video dokumenter dan narasi sejarah tentang tenun tradisional Sembalun.
Inisiatif ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk memperkenalkan warisan budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas, sekaligus membangkitkan rasa bangga akan identitas daerah. Sektor pendidikan juga tidak luput dari perhatian.
Melalui seminar bertajuk “Meraih Mimpi” di SMA Negeri 1 Sembalun, para pelajar diaspora berbagi pengalaman kuliah di luar negeri, termasuk informasi mengenai proses pendaftaran, kehidupan akademik, serta berbagai peluang beasiswa yang tersedia.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi dan membuka wawasan siswa-siswi setempat agar berani bermimpi dan berusaha meraih pendidikan hingga ke tingkat global.
Keceriaan dan semangat belajar juga ditularkan melalui program Fun Learning di SD Negeri 1 Sembalun. Selain itu, Pojok Literasi di Rumah Belajar Sangkabira juga dihadirkan sebagai langkah nyata untuk menumbuhkan minat baca serta memperluas akses terhadap buku bagi masyarakat sekitar.
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, para relawan juga melaksanakan qksi ketahanan pangan dengan melakukan penanaman bibit kentang, salah satu komoditas unggulan Sembalun.
Potensi agrobisnis lainnya, yaitu alpukat Hass, juga mendapat sentuhan pengembangan melalui Pelatihan Manajemen Pasar yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan daya saing produk lokal.
Untuk memperdalam pemahaman terhadap konteks sosial dan budaya Sembalun, para relawan juga melakukan kunjungan sosial ke tokoh adat, tokoh masyarakat, serta berbagai destinasi budaya di kawasan tersebut.
Interaksi langsung ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta mengenai kearifan lokal serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sembalun, sekaligus membangun hubungan yang lebih erat antara relawan dan komunitas setempat.
Ketua pelaksana Dharma Karsa, Shafira Febriana Ekaputri menyampaikan rasa bangganya atas terlaksananya program ini. Beliau menekankan bahwa inisiatif ini membuktikan bahwa kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa dapat datang dari berbagai penjuru dunia.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kontribusi nyata untuk negeri dapat datang dari mana saja, termasuk dari anak-anak bangsa yang tengah menuntut ilmu di luar negeri. Kami hadir untuk belajar dan berbagi. Semoga jejak kecil ini menjadi inspirasi besar,” ujarnya penuh harap.
Lebih lanjut, Shafira menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih berkelanjutan antara pelajar diaspora dan masyarakat Indonesia.
“Dengan berakhirnya program ini, Dharma Karsa diharapkan tidak hanya menorehkan dampak jangka pendek, tetapi juga memicu kolaborasi lanjutan yang lebih luas antara pelajar diaspora dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Kehadiran para pelajar diaspora ini disambut antusias oleh masyarakat Sembalun. Mereka berharap, ilmu dan pengalaman yang dibawa oleh para relawan dapat memberikan angin segar dan motivasi baru untuk mengembangkan potensi desa mereka.
Kesuksesan program ini sangat didukung oleh pemerintah daerah yaitu Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan juga Kabupaten Lombok Timur. Gubernur Nusa Tenggara Barat, Bapak Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, S.IP, M.Si, merespon positif program ini dengan mendukung sarana prasarana yang dibutuhkan oleh PPI selama menjalankan program.
Program Dharma Karsa 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat nasionalisme dan kepedulian terhadap tanah air tidak mengenal batas geografis. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak lagi generasi muda Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk turut berkontribusi dalam upaya memajukan bangsa.