Sambut Hardiknas, IAIH Pancor Gelar Seminar Internasional Bahas Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital

Rosyidin S
Kamis, Mei 08, 2025 | 16.49 WIB Last Updated 2025-05-08T08:49:09Z
Para peserta sangat antusias mengikuti seminar Internasional Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital Menuju Sumber Daya Manusia yang Berkarakter Maju di Asia Tenggara. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor menggelar Seminar Internasional yang bertajuk “Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital Menuju Sumber Daya Manusia yang Berkarakter Maju di Asia Tenggara”. 


Acara bergengsi ini dilaksanakan di Auditorium IAIH Pancor pada Rabu (7/5), menghadirkan perspektif global dalam menghadapi tantangan dan peluang pendidikan Islam di era digital.


Sebagai wujud komitmen IAIH Pancor dalam menyelenggarakan kegiatan akademik bertaraf internasional, dua narasumber terkemuka dari mancanegara turut diundang untuk berbagi pandangan dan pengalaman. 


Mereka adalah Prof. Madya Dr. Mokmin Basri dari Fakultas Multimedia Creative dan Komputer, University Islam Selangor, Malaysia, dan Dr. TGH Husen Bin Haji Yusuf Malee, Mudir Ma’had Darul Muslim Witya Nasa Mayo, Pattani, Thailand.


Dekan Fakultas Tarbiyah IAIH Pancor, Dr. Idawati, M. Pd, dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi, menyampaikan poin-poin krusial terkait dinamika pendidikan Islam di Asia Tenggara dalam merespons pesatnya perkembangan teknologi informasi. 


Beliau menyoroti adanya “fenomena tantangan ganda yang dihadapi yaitu antara Tradisi dan Modernitas”.


Lebih lanjut, Dr. Idawati melontarkan pertanyaan mendasar mengenai bagaimana pendidikan Islam dapat mempertahankan inti etikanya (core ethics), sambil memanfaatkan kemajuan digital untuk memberdayakan generasi berikutnya.


Dengan lugas, Dr. Idawati menegaskan bahwa “Jawabannya bukan terletak pada penolakan teknologi atau adopsi teknologi secara mutlak, tetapi pada integrasi strategis,” ujarnya.


Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang bijaksana dalam menyelaraskan nilai-nilai Islam dengan kemajuan teknologi.


Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat IAIH Pancor, Dr. H. Abdul Hayyi Akrom, M.M. Pd, bertindak sebagai keynote speaker.


Dalam paparannya, beliau mengupas tuntas transformasi dan dinamika kelembagaan pendidikan Islam dalam lintasan sejarah yang panjang, mulai dari “sistem halaqah, maqalah, sekolah kedai buku, salon sastra, madrasah, dan kulliyah (college)”.


Penjelasan ini memberikan konteks historis yang kaya akan evolusi pendidikan Islam hingga era digital saat ini.


Pembicara pertama, Dr. TGH Husen Bin Haji Yusuf Malee, berbagi pengalaman berharga mengenai penyelenggaraan pendidikan Islam di wilayah Pattani, Thailand.


Sebagai seorang praktisi pendidikan Islam, beliau menekankan esensi atau “core/inti dari penyelenggaraan Pendidikan Islam dalam seluruh tingkatannya yang fokus pada bidang Tauhid, Akhlak dan al-Qur’an dan Hadith,” jelasnya.


Penekanan ini mengingatkan akan fondasi utama pendidikan Islam yang tidak boleh tergerus oleh modernitas.


Prof. Madya Dr. Mokmin Basri, sebagai pembicara kedua, memfokuskan materinya pada perkembangan teknologi informasi di Malaysia. Sebagai seorang ahli di bidang tersebut, beliau menyoroti fenomena transformasi perilaku dan pola pikir Gen-Z, terutama dalam proses pembelajaran.


Beliau juga mengungkapkan komitmen pemerintah Malaysia dalam mendukung kemajuan pendidikan melalui penyediaan infrastruktur teknologi, dengan mengatakan.


“Pemerintah Malaysia menyediakan infrastruktur seluas-luasnya untuk pengembangan devices yang memungkinkan peningkatan kualitas Pendidikan di Malaysia," ujarnya.


Dr. H. Abdul Hayyi Akrom menambahkan bahwa “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman akademik mahasiswa untuk berinteraksi dengan narasumber yang expert di bidang Teknologi Informasi yang menjadi tantangan dan peluang bagi Pendidikan Islam," kpungkas Hayyi.


Hal ini menunjukkan kesadaran IAIH Pancor akan pentingnya membekali mahasiswa dengan wawasan terkini terkait teknologi.


Melalui pemaparan yang komprehensif dari para pembicara, para mahasiswa yang hadir mendapatkan informasi mutakhir dan wawasan terkini bagaimana para mahasiswa sebagai kelompok Gen-Z mengeksplore dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan skill akademik maupun non-akademik mereka.


Seminar internasional ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi transformasi pendidikan Islam yang adaptif dan berkarakter di era digital Asia Tenggara.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sambut Hardiknas, IAIH Pancor Gelar Seminar Internasional Bahas Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital

Trending Now