![]() |
Ilustrasi: Tim SAR gabungan saat berjibaku dengan waktu untuk mengevakuasi korban asal Berasil yang jatuh di Gunung Rinjani. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOSR.com – Setelah upaya evakuasi yang intensif dan penuh tantangan, jenazah seorang pendaki yang dilaporkan jatuh di sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju Puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6) empat hari yang lalu, berhasil dievakuasi pada Rabu, (25/6).
Proses evakuasi yang melibatkan kolaborasi lintas instansi dan relawan ini akhirnya tuntas dengan lancar, meskipun harus menghadapi medan ekstrem dan cuaca yang tidak menentu.
Dilansir dari akun resmi Instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kronologi evakuasi menunjukkan kegigihan tim gabungan dalam menjalankan misi kemanusiaan ini. Pada pukul 06.00 WITA, tim di titik penemuan korban mulai melakukan penanganan awal dan persiapan evakuasi.
"Kami memulai operasi sejak pagi hari, fokus pada persiapan teknis untuk mengangkat korban dari lokasi yang cukup sulit," ujar Komandan Lapangan Basarnas NTB, I Made Adi, yang terlibat langsung dalam operasi tersebut.
Upaya keras tim membuahkan hasil signifikan. Pada pukul 13.51 WITA, seluruh tim penyelamat bersama korban berhasil diangkat ke anchor point atas.
"Medan di Cemara Nunggal memang sangat menantang, tapi koordinasi tim sangat solid. Keberhasilan mengangkat korban ke anchor point atas adalah pencapaian besar," tambah Adi.
Setelah itu, tim bergerak menuju Pelawangan. Pada pukul 15.50 WITA, mereka tiba di Pelawangan dan melanjutkan perjalanan turun menuju Sembalun.
Perjalanan evakuasi yang panjang ini akhirnya mencapai titik akhir di Sembalun. Pada pukul 20.40 WITA, jenazah korban berhasil tiba di Resort Sembalun dan selanjutnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.
"Prioritas kami adalah segera membawa jenazah ke rumah sakit untuk proses identifikasi dan otopsi, serta memastikan semua prosedur terpenuhi," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Lalu Muhammad Darma, yang turut memantau proses evakuasi.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk proses selanjutnya," imbuhnya.
Evakuasi ini melibatkan banyak pihak, termasuk Basarnas, TNGR, BPBD, kepolisian, TNI, dan sejumlah relawan lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang medan Rinjani. Dedikasi dan sinergi mereka menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
"Kami sangat mengapresiasi dedikasi seluruh tim yang terlibat dalam misi ini. Ini adalah bukti nyata kolaborasi kemanusiaan yang luar biasa di tengah tantangan alam," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman.
"Semoga proses selanjutnya berjalan lancar dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini," tutupnya.