Sekolah Lansia Bagik Payung Selatan, Merekah Senja dengan Produktivitas dan Kebahagiaan

Rosyidin S
Rabu, Juni 18, 2025 | 19.20 WIB Last Updated 2025-06-18T11:20:47Z
Antusias para siswa-siswi Sekolah Sehat Lansia mendengarkan pemaparan dari narasumber. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Desa Bagik Payung Selatan, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, menjadi mercusuar inspirasi nasional berkat program inovatif Sekolah Lansia Ceria dan Berkarya.


Di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur, program yang dimulai sejak 2024 ini sukses mengubah paradigma lansia dari pasif menjadi mandiri, proaktif, dan produktif. 


Keberhasilan gemilang ini bahkan menobatkan Bagik Payung Selatan sebagai proyek percontohan sekolah lansia bagi BKKBN Provinsi NTB.


Kepala Desa Bagik Payung Selatan, Abdul Manan, dengan bangga menuturkan dampak luar biasa dari sekolah ini. Sebanyak 50 lansia yang telah menamatkan pendidikan di sana kini hidup lebih bermakna.


"Tahun 2024 lalu hasilnya sangat luar biasa. Pertama, mengajarkan kemandirian mereka, kemudian mereka lebih proaktif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, dari psikologis mereka, dan dalam segi bersosial serta menjalankan ibadah," ungkap Abdul Manan pada Rabu (18/06).


Melihat antusiasme dan hasil positif ini, Desa Bagik Payung Selatan berencana melanjutkan program ke jenjang Sekolah Lansia S2 pada Juli 2025 mendatang. Rencana ambisius ini telah mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga dan donatur, baik dari dalam maupun luar daerah.


H. Fajri Kamal, Penanggung Jawab Kelompok Sekolah Lansia Ceria Bagik Payung Selatan, menegaskan bahwa lansia di desanya kini jauh lebih ceria dan terbebas dari kemurungan.


"Di samping para lansia ini ceria juga punya keterampilan dengan menghasilkan karya bermanfaat sementara menunggu panggilan yang Maha Kuasa," ujarnya penuh semangat, menggambarkan bagaimana program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memberikan tujuan baru bagi para peserta.


Apresiasi tinggi turut datang dari Camat Suralaga, Nurhilal. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan lansia ini sangat positif untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif hingga hari tua. Lebih dari itu, program ini juga berpotensi mengurangi risiko berbagai penyakit.


"Karena dari dia bersekolah ini, dia akan berkumpul, bersilaturahmi, pasti diajarkan bagaimana menjalin hubungan sosial dan dengan lingkungannya," jelas Nurhilal,

menambahkan bahwa aktivitas fisik dan sosial yang didapat dari sekolah ini dapat mencegah lansia menjadi pasif dan rentan terhadap masalah kesehatan.


Nurhilal berharap program ini tidak hanya berhenti di Bagik Payung Selatan, melainkan dapat terus dikembangkan dan disosialisasikan ke desa-desa lain. Bahkan, ada rencana untuk merekrut 5 orang lansia dari masing-masing 5-6 desa tetangga sebagai langkah awal penyebarluasan model sukses ini.


Jihari Efendi, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya melihat antusiasme para lansia di Suralaga.


Ia menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan salah satu "Quick Win" dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu "Lansia Berdaya".


"Bahagia sekali melihat antusiasme para lansia di Suralaga ini karena dengan adanya sekolah lansia itu luar biasa kehadiran negara lansia di Suralaga ini," kata Jihari.


Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kebahagiaan dan imunitas lansia, tetapi juga menunjukkan peningkatan tingkat kesehatan masyarakat dan pola hidup sehat di Suralaga, tercermin dari peningkatan angka harapan hidup di tahun 2024.


Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, Sekolah Lansia Ceria dan Berkarya di Bagik Payung Selatan berdiri sebagai inspirasi nyata bagi wilayah lain untuk menciptakan lansia yang sehat, ceria, dan terus berkarya di usia senja. 


Program ini membuktikan bahwa usia senja bukanlah akhir dari produktivitas, melainkan fase baru untuk terus berkarya dan menebarkan kebahagiaan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekolah Lansia Bagik Payung Selatan, Merekah Senja dengan Produktivitas dan Kebahagiaan

Trending Now