Bupati Lombok Timur Dorong IBI Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Soroti Kasus Stunting

Rosyidin S
Rabu, Juli 09, 2025 | 07.17 WIB Last Updated 2025-07-08T23:17:08Z
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin Poto bersama pengurus dan anggota Ikatan Bidan Indonesia cabang Lombok Timur, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menekankan peran vital bidan dalam upaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta penanganan stunting di wilayahnya.


Penegasan ini disampaikan Bupati dalam acara peringatan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang diselenggarakan pada Senin (7/7) di Ballroom Kantor Bupati.


Dalam sambutannya, Bupati Warisin menyoroti data Dinas Kesehatan yang menunjukkan AKB mencapai 157 kasus pada tahun 2024, sebuah angka yang dinilainya masih sangat tinggi.


"Tahun 2025, hingga awal Juli, AKI di Lotim tercatat 8 kasus, sementara AKB 69 kasus," ujarnya.


Ia mendesak agar angka ini tidak melampaui atau menyamai capaian tahun sebelumnya. "Ini harus menjadi program ibu-ibu sekalian,” tegas Bupati di hadapan para bidan.


Bupati juga meminta evaluasi mendalam terkait penyebab 157 kasus kematian bayi di tahun sebelumnya, serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan. Hal yang sama berlaku untuk AKI yang pada tahun 2024 mencapai 24 kasus.


Menyadari potensi besar IBI meskipun terkendala fasilitas, Bupati berjanji akan memberikan lahan untuk sekretariat atau klinik IBI sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah.


"Mudah-mudahan dengan kehadiran IBI, niat baik dan kerja keras ini, apa yang menjadi harapan terutama dalam menyelamatkan bayi dan ibu-ibu yang melahirkan bisa selamat,” harapnya.


Bahkan, Bupati menjanjikan hadiah khusus pada HUT IBI ke-75 mendatang jika IBI Lombok Timur berhasil menekan AKB secara signifikan.


“Potensi IBI ini luar biasa. Terus terang saya merasa bangga,” pujinya.


Selain itu, pencegahan stunting pada anak-anak yang baru lahir juga menjadi perhatian utama Bupati.


"Jangan sampai anak-anak yang baru lahir menjadi stunting. Ini yang menjadi pekerjaan kita bersama bahwa stunting ini sangat perlu kita perbaiki bersama-sama,” katanya, menekankan pentingnya koordinasi erat antara bidan dan perawat sebagai kunci keberhasilan.


Bupati berharap seluruh pihak, mulai dari internal bidan hingga masyarakat umum, dapat bekerja sama untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik di Lombok Timur.


Sinergisitas juga ditekankan oleh Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi NTB, Hj. Rokhliana. Ia mengingatkan peran IBI dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas tahun 2045 melalui penurunan AKI dan AKB, termasuk stunting, dengan pelayanan kesehatan yang holistik.


Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang IBI Lombok Timur, Inna Fakhria, menyoroti pentingnya peran bidan sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta dalam menjaga hak-hak kesehatan perempuan.


“Bahkan di tengah pandemi COVID-19, IBI terus berjuang memberikan perlindungan dan kesejahteraan anggotanya,” ungkapnya.


Pada kesempatan tersebut, diserahkan sejumlah penghargaan kepada ranting-ranting IBI yang telah memberikan pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang (MKPJ) terbanyak.


IBI juga memberikan penghargaan khusus kepada penggerak sasaran terbanyak pada kegiatan donor darah yang telah sukses dilaksanakan.


Peringatan HUT IBI diharapkan menjadi momen penting untuk memperkuat semangat profesionalisme dan pengabdian dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, serta mempererat kemitraan dengan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di bidang kesehatan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bupati Lombok Timur Dorong IBI Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Soroti Kasus Stunting

Trending Now