 |
| Angkutan pedesaan, armada DAMRI saat menunggu penumpang di halte Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Timur tengah menggodok perubahan rute angkutan Damri dari Sembalun ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Perubahan ini dilakukan menyusul sepinya penumpang pada rute Pancor-Mandalika, yang rata-rata hanya mengangkut empat orang per hari.
Kepala Dinas Perhubungan Lombok Timur, Lalu Iswan Rahmadi, mengungkapkan perkembangan positif armada Damri untuk mendukung pariwisata Sembalun.
"Alhamdulillah, dari sisi armada dulu itu hanya dua, sekarang sudah menjadi tiga kali pemberangkatan dari Pancor jam 8, 9, 10 pagi. Jadi tiga kali sekarang, baliknya jam 10, 11, 12 siang, totalnya 6 kali PP per hari" jelas Lalu Iswan, saat ditemui di Sembalun belum lama ini.
Namun, Lalu Iswandi tak menampik adanya keluhan terkait sepinya penumpang pada rute Pancor-Mandalika. "Memang keluhan juga dari masyarakat kita, jalur Pancor-Mandalika itu sangat sepi. Angka yang mereka catat adalah hanya 4 orang yang naik dari satu armada itu setiap hari," ujarnya.
Menyikapi hal ini, pihak Damri telah berdiskusi dan menganalisis kemungkinan perubahan rute atau penambahan rute.
"Oleh karena itu kita juga memberikan kesempatan mereka menganalisa dan sudah didiskusikan ini Pak, muncul kemungkinan adalah merubah rute atau menambahnya," tambah Lalu Iswan.
Wacana penambahan rute yang saat ini sedang dibahas adalah Sembalun-Pancor-Mandalika, lalu kembali dari Mandalika ke Pancor-Sembalun. Rute baru ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan jumlah penumpang pada jalur yang dianggap sepi.
Berbeda dengan rute Pancor-Mandalika, Lalu Iswandi menyebut rute Sembalun-Mandalika justru menunjukkan geliat positif.
"Alhamdulillah kalau jalur Sembalun ini mereka akui sangat gembira, sangat tinggi. Hanya memasarkan, sehingga terus bertambah," pungkas Lalu Iswan.
Perubahan rute ini diharapkan segera disepakati dan diterapkan untuk mengoptimalkan operasional Damri serta mendukung mobilitas wisatawan dan masyarakat di wilayah Lombok Timur.
.jpg )
