Kontingen Papua Barat Daya Terpukau Keindahan Sembalun di Ajang Lari Trail Fornas 2025

Rosyidin S
Minggu, Juli 27, 2025 | 13.09 WIB Last Updated 2025-07-27T05:43:07Z
Pelari: Kontingen Pelari Tril Papua Barat Daya, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Kontingen Penggiat Pelari Papua Barat Daya mengungkapkan kekaguman mereka terhadap keindahan alam Sembalun, Lombok, yang menjadi lokasi ajang Lari Trail dalam Festival Olahraga Rakyat Nasional (Fornas) 2025.


Pengalaman pertama menginjakkan kaki di tanah Lombok ini meninggalkan kesan mendalam, tak hanya karena tantangan jalur lari, tetapi juga keramahan sambutan yang mereka terima.


Pelatih Penggiat Pelari Papua Barat Daya, Irfan Dzulfikar Waroka, menceritakan pengalaman timnya setibanya di Lombok.


"Baru tiba dari transit Surabaya sekitar pukul 1 siang, kami sudah disambut hangat. Keluar bandara, kami langsung disuguhi kalungan bunga. Itu pengalaman pertama yang membuat kami merasa seperti bagian dari keluarga," ujar Irfan dengan antusias, saat ditemui di Sembalun Sabtu sore (26/7).


Ia menambahkan, "Yang tadinya kami berpikir akan sama-sama belajar atau survive, ternyata pas masuk Lombok, kami merasa punya keluarga di sini. Luar biasa masyarakatnya ramah-ramah," ucapnya.


Ini merupakan ajang Fornas kedua bagi Penggiat Pelari Papua Barat Daya, yang baru berdiri tiga tahun lalu. Sebelumnya, mereka berpartisipasi di Jawa Barat.


Untuk Fornas di NTB kali ini, kontingen Papua Barat Daya menurunkan dua pelari putra dan tiga pelari putri, dengan rincian satu putra dan dua putri di kategori 10K, serta satu putra di kategori 20K.


Meskipun ketinggian gunung tempat mereka berlatih di Papua Barat Daya hanya mencapai 142 meter, jauh berbeda dengan Rinjani, Irfan optimis dengan persiapan timnya.


"Kami rasa sudah cukup untuk siap berlomba," tegasnya. Kontingen bahkan menargetkan perolehan empat medali.


Lebih dari sekadar target medali, pengalaman di Sembalun menjadi momen tak terlupakan.


"Ketika pertama kali di puncak (Pusuk Sembalun), kami melihat langsung pemandangan luar bisa yang biasanya hanya terlihat di foto. Ini seperti berada di surga, gunungnya indah dan cuacanya sangat dingin," tutur Irfan, menggambarkan pesona Sembalun.


"Memang sesuatu yang baru bagi kami, kami tidak kaget tentang perubahan cuaca dari panas ke dingin," imbuhnya.


Sebagai bentuk kebanggaan identitas daerah, para pelari dari Papua Barat Daya selalu mengenakan mahkota kepala adat. Irfan menjelaskan.


"Sesuai dengan slogan Gubernur kami, kami wajib menggunakan mahkota, di manapun kami harus menunjukkan identitas Papua Barat Daya. Kalau pakai mahkota ini, berarti kami sudah siap untuk ikut pertandingan," tegas Irfan, sembari menunjuk mahkota tersebut.


Dengan semangat kekeluargaan, optimisme, dan kekaguman akan alam Sembalun, Kontingen Papua Barat Daya siap memberikan performa terbaik di ajang Lari Trail Fornas 2025.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kontingen Papua Barat Daya Terpukau Keindahan Sembalun di Ajang Lari Trail Fornas 2025

Trending Now