![]() |
Humaira: Sejumlah anak Desa Wringin, Suralaga asyik memilih dan membaca buku yang disuguhkan, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Di tengah arus digitalisasi yang kian deras, delapan pemuda dan pemudi di Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, teguh membangun benteng literasi bagi anak-anak.
Selama hampir dua tahun, Sanggar Baca Abhinaya secara konsisten menabuh genderang minat baca, berupaya mengalihkan perhatian generasi muda dari layar gawai ke lembaran buku.
Dipimpin oleh Abdul Goni, inisiatif mulia ini tak hanya berpusat di sanggar. Setiap pekannya, para relawan Abhinaya tak kenal lelah menyambangi sekolah-sekolah, mulai dari TK hingga SMP, memboyong aneka buku bacaan untuk disuguhkan kepada anak-anak. Aktivitas ini bukan sekadar membaca, melainkan menanamkan benih cinta literasi sejak dini.
Salah satu kebijakan unik yang diterapkan Sanggar Baca Abhinaya adalah larangan membawa telepon genggam bagi anak-anak yang ingin menikmati koleksi buku di sanggar.
"Langkah ini memang sengaja kami terapkan agar anak-anak benar-benar fokus dan menikmati proses membaca tanpa terdistraksi," jelas Abdul Goni, Senin (14/7). Menandakan kebijakan ini terbukti efektif menciptakan suasana membaca yang kondusif.
Gerakan literasi yang diusung oleh para pemuda-pemudi inspiratif ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Banyak pihak mengapresiasi dampak positif yang ditimbulkan.
"Anak-anak sekarang cenderung sibuk dengan gawai (HP Androi). Program seperti ini sangat penting untuk mengalihkan perhatian mereka ke hal-hal yang lebih edukatif," tutur seorang warga Desa Waringin yang enggan disebutkan namanya, menunjukkan betapa relevan dan vitalnya peran Sanggar Baca Abhinaya.
Sanggar Baca Abhinaya bertekad untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan fasilitas demi menciptakan ekosistem literasi yang lebih kuat dan merata.
"Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak anak dan menyediakan lebih banyak buku, sehingga kebiasaan membaca bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka," pungkas Abdul Goni, optimis akan masa depan literasi di Desa Waringin.