![]() |
Narasumber : Saprudin |
MANDALIKAPOST.com– Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kembali menunjukkan peran pentingnya dalam membantu masyarakat yang ada di Kota Mataram dalam mendapatkan akses layanan kesehatan yang baik. Kali ini, manfaat program tersebut dirasakan oleh Siti Hasanah (43), warga Parampuan, Kota Mataram, yang baru-baru ini menjalani operasi pengangkatan benjolan di bawah ketiak yang didiagnosis sebagai tumor jinak namun telah bernanah di bawah kulit dan menimbulkan rasa nyeri.
Menurut, sang suami, Saprudin, benjolan yang dialami istrinya awalnya tidak terasa sakit dan hanya berukuran kecil. Namun, dalam dua minggu terakhir, benjolan tersebut mulai membesar, dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat, sehingga mengganggu aktivitas harian sang istri, terutama saat bekerja dan melakukan kegiatan rumah tangga.
“Awalnya istri saya merasa ada benjolan kecil, tapi tidak terlalu diperhatikan karena tidak sakit. Baru dua minggu terakhir ini mulai sakit dan bernanah. Kami langsung periksa ke dokter, dan kata dokter itu tumor, tapi syukurnya tidak ganas. Karena makin mengganggu aktivitas, dokter menyarankan segera operasi,” terang Saprudin saat ditemui di RS Biomedika, Senin (28/07).
Siti, yang sehari-hari membantu mengurus rumah tangga dan juga aktif di lingkungan tempat tinggalnya, mengaku tidak pernah menyangka benjolan yang ia kira biasa saja akan menjadi masalah serius. Rasa nyeri yang muncul membuatnya sulit mengangkat tangan, sehingga aktivitas seperti mencuci piring, memasak, hingga menyisir rambut menjadi tidak nyaman.
Sebagai peserta JKN dengan skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang terdaftar melalui kantor desa, Siti mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Seluruh proses pemeriksaan hingga tindakan operasi dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah kami tidak perlu khawatir soal biaya. Mulai dari pemeriksaan awal, rujukan, sampai tindakan operasi, semua ditanggung BPJS Kesehatan. Kami dilayani dengan baik dan cepat di RS Biomedika,” tambah Saprudin.
Saprudin juga mengungkapkan bahwa pelayanan yang diterima istrinya berjalan lancar. Selama dirawat, keluarga tidak diminta membeli obat di luar rumah sakit, dan proses administrasi pun berlangsung dengan mudah berkat dukungan fasilitas rujukan yang terintegrasi dengan sistem JKN.
“Semua kebutuhan istri saya saat dirawat disiapkan oleh rumah sakit. Kami juga tidak perlu mondar-mandir cari obat sendiri. Ini sangat membantu kami,” tambah saprudin.
Ia menambahkan bahwa pihak rumah sakit juga memberikan edukasi terkait pemulihan pasca operasi serta cara merawat luka agar tidak terjadi infeksi lanjutan. Hal ini sangat membantu karena Saprudin dan istrinya belum pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya.
Saprudin berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjadi peserta JKN, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga dengan penghasilan terbatas. Menurutnya, kepesertaan JKN bisa menjadi penolong utama di saat sakit datang tiba-tiba.
“Kami tidak pernah menyangka kalau benjolan kecil bisa berujung operasi. Tapi karena istri saya sudah terdaftar di BPJS Kesehatan, semua jadi lebih mudah. Saya harap masyarakat jangan ragu untuk ikut program ini. Sangat membantu,” tutupnya saprudin .
Kini Siti tengah menjalani masa pemulihan di rumah. Ia berharap kondisi kesehatannya terus membaik agar bisa kembali beraktivitas seperti biasa tanpa gangguan rasa sakit di tubuhnya.