![]() |
Narasumber : Maryam |
MANDALIKAPOST.com– Penyakit diabetes mellitus atau yang lebih dikenal sebagai kencing manis merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Diabetes memang sangat identik dengan penyakit yang menyerang orang tua. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu lagi mengolah gula darah yang diserap dari makanan menjadi energi, sehingga terjadi penumpukan di dalam tubuh. Diabetes biasanya ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang dapat memicu komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.
Maryam (69), warga yang berasal dari Tanjung Karang, Kota Mataram, adalah salah satu penderita diabetes yang juga mengalami sesak napas sebagai komplikasi penyakitnya. Sejak beberapa bulan terakhir, ia berjuang menjaga kesehatannya di tengah kondisi fisik yang mulai melemah karena faktor usia.
“Kalau sudah kena diabetes tidak bisa lagi coba-coba makan sembarangan seperti dulu. Saya harus jaga makanan, rutin cek gula darah, dan kontrol ke rumah sakit supaya kondisi tetap sehat. Alhamdulillah sekarang jauh lebih baik,” ungkap Maryam, Rabu (24/07).
Sebagai lansia, Maryam mengaku sering merasa khawatir bila sewaktu-waktu penyakitnya kambuh. Terlebih, ia pernah mengalami kelelahan yang membuatnya sulit bernapas sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Namun, dengan adanya dukungan keluarga dan kehadiran Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan menjadi penyemangat baginya untuk terus menjaga kesehatan.
“Waktu pertama kali dokter memberitahu penyakit dan komplikasi saya, saya sangat khawatir. biaya berobat kalau tidak pakai BPJS (Kesehatan) juga pasti sangat banyak yang di keluarkan. Dokter Indah menyarankan saya untuk ikut Prolanis dan PRB. Sekarang setiap bulan saya bisa ambil obat, cek kesehatan, ikut senam rutin untuk membantu mengontrol gula darah. Semua sudah dijamin BPJS Kesehatan, saya tidak keluar biaya sama sekali,” tambah Maryam.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB) menjadi solusi bagi Maryam agar tetap mendapatkan layanan kesehatan yang optimal meskipun usianya sudah lansia. Melalui Prolanis, ia mendapatkan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan berkala, hingga senam rutin yang membantu menjaga kebugaran tubuhnya. Sedangkan PRB memudahkannya untuk mendapatkan obat-obatan secara teratur di Puskesmas tanpa harus sering bolak-balik ke rumah sakit.
“Kalau ikut Prolanis saya jadi tidak merasa sendiri. Ada teman-teman seumuran yang sama-sama senam, Bahagia rasanya di umur yang sudah tua bisa sama-sama kontrol Kesehatan. Jadi bisa bertukar cerita Itu membuat saya lebih semangat," ungkap Maryam.
Selain layanan medis, Maryam merasakan adanya rasa aman secara psikologis karena sudah terdaftar di Program JKN. Ia tidak lagi khawatir akan biaya jika sewaktu-waktu harus menjalani perawatan. Baginya, di usia senja, kesehatan adalah harta yang paling berharga.
“Kalau sudah usia seperti saya, aktivitas terbatas. Mau kerja lagi sudah tidak kuat, jadi kita harus sadar pentingnya menjaga badan. Jangan sampai sakit. Dan kalau sakit, kita tidak lagi pusing dengan biaya karena semuanya sudah dijamin BPJS Kesehatan," tambah Maryam.
Maryam pun mengajak masyarakat, terutama mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki penyakit kronis, untuk selalu menggunakan kepeserta JKNnya. Menurut Maryam, lebih baik punya BPJS saat masih sehat daripada baru mencari perlindungan ketika sakit sudah datang.
“Kesehatan itu penting, jangan tunggu sakit dulu baru sadar. Dengan ikut Program JKN, kita bisa lebih tenang dan siap kalau ada apa-apa. Saya sudah merasakan sendiri kegunaannya,” tutup Maryam.