FGD SOP Pendakian Rinjani, Upaya Wujudkan Standar Gunung Kelas Dunia

Rosyidin S
Rabu, Agustus 06, 2025 | 15.07 WIB Last Updated 2025-08-06T12:04:04Z
Forum Grup Discussion SOP pendakian Gunung Rinjani, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian.


Acara yang berlangsung di Sembalun pada Rabu (6/7) ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, asosiasi wisata, hingga tokoh masyarakat.


FGD ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan pendaki dan mewujudkan Rinjani sebagai destinasi pendakian berkelas dunia.


Kepala Balai TNGR, Yarman, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyusun SOP ini. Ia menyampaikan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama, terutama setelah maraknya kasus kecelakaan pendakian.


"Selama bulan April sampai Juni kemarin, ada sekitar 37 kasus, dengan dua orang meninggal dunia," ujar Yarman.


Ia menambahkan bahwa FGD ini juga menjadi bagian dari verifikasi untuk pembukaan pendakian pada tanggal 11 Agustus mendatang.


Yarman juga menyoroti tingginya minat pendaki, terutama pasca-COVID-19. "Di tahun 2025 sampai bulan Juli itu sekitar 36.500 pengunjung, hampir 51% lebih merupakan wisatawan dari mancanegara," ungkapnya. 


Peningkatan jumlah pendaki ini menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk menyempurnakan SOP yang sudah ada.


"Ini sama-sama kita membikin Rinjani ini ke depan lebih bagus, lebih baik," tegasnya.


Sementara itu, Kasubdit Jasa Lingkungan Wisata Alam dari Ditjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Johan Setiawan, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Balai TNGR.


"Kami sangat apresiasi progres perbaikan yang sangat luar biasa," katanya.


Ia menjelaskan bahwa Rinjani menjadi "pemantik" atau pemicu untuk mempercepat perbaikan tata kelola gunung di seluruh Indonesia.


"Khususnya gunung yang ada Taman Nasional dan wisata alamnya," imbuhnya.


Lebih lanjut, Johan juga mengungkapkan adanya tiga area intervensi yang sedang dikerjakan. Pertama, perbaikan regulasi dan standar.


"Kita sudah menyusun modul SOP dan Rinjani ini sudah sangat bagus, tinggal detail teknis operasionalnya saja," paparnya.


Kedua, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, seperti pelatihan dan sertifikasi penyelamatan (rescue). Ketiga, dukungan anggaran untuk perbaikan infrastruktur.


"Kami koordinasi dengan Eiger, The North Face, dan banyak pihak lain untuk membantu," imbuhnya.


Ia juga berharap semangat perbaikan ini dapat menular ke gunung-gunung lain di Indonesia. 


"Semangat untuk kebersamaan bisa direplikasi ke gunung-gunung lainnya," pungkasnya.


FGD ini diharapkan dapat menghasilkan SOP yang komprehensif dan akomodatif, sehingga pendakian Rinjani menjadi lebih aman, nyaman, dan berstandar internasional.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FGD SOP Pendakian Rinjani, Upaya Wujudkan Standar Gunung Kelas Dunia

Trending Now