![]() |
Ilustrasi: Aktivitas di Darmaga pelabuhan Kayangan Labuan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – PT ASDP Cabang Kayangan dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur resmi menjalin kerjasama strategis untuk penyediaan air bersih di Pelabuhan Kayangan. Kesepakatan ini membuka peluang besar bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta menjamin pasokan air yang lebih stabil untuk kapal-kapal penyeberangan.
General Manajer (GM) ASDP Kayangan, Elisetya Wahyudi, menjelaskan saat dikonfirmasi pada, Jumat (8/8), bahwa kerjasama ini merupakan langkah kolaboratif antara BUMN dan BUMD yang disambut baik oleh kedua belah pihak.
"Kita sepakat untuk saling kolaborasi. Sudah ada kesepakatan kerjasama antara BUMN dengan BUMD," ujarnya, menegaskan bahwa pihak ASDP telah menyetujui pasokan air dari PDAM.
Sebelumnya, ASDP memenuhi kebutuhan air dengan melakukan pengeboran air tanah. Namun, meskipun pengeboran tersebut telah mengantongi izin lengkap seperti Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) dan Perizinan Berusaha untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PB-UMKU) dari Pemkab Lombok Timur, ASDP menyambut baik masukan dari berbagai pihak untuk berkolaborasi dengan PDAM.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM Lombok Timur, Sopyan Hakim, mengungkapkan bahwa kerjasama ini memiliki potensi pendapatan yang signifikan bagi daerah.
"Potensi penjualan air ke ASDP sebagai potensi pendapatan bagi daerah cukup besar," jelas Sopyan.
Berdasarkan perhitungan awal, nilai penjualan air per tahun di Pelabuhan Kayangan diperkirakan bisa mencapai Rp 1,2 miliar. PDAM akan menjual air dengan harga Rp 13 ribu per kubik. Kebutuhan air di pelabuhan sendiri cukup besar, mencapai sekitar 97 ribu kubik per bulan.
Sopyan menambahkan bahwa Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, memberikan perhatian khusus agar kerjasama ini segera terwujud. "Bupati Lotim H. Haerul Warisin memberikan atensi agar PDAM segera menjalin kerjasama dengan pihak ASDP," katanya.
Ia juga meyakinkan bahwa saat ini infrastruktur perpipaan PDAM sudah memadai untuk memasok air ke pelabuhan, tidak seperti sebelumnya yang terkendala keterbatasan jaringan.
"Sekarang infrastruktur kita sudah siap dan awal Agustus bisa dilaksanakan kerjasama," pungkasnya.