Aksi Cipayung Plus di DPRD Lotim Nyaris Ricuh, Mahasiswa Ancam Duduki Kantor

Rosyidin S
Senin, September 01, 2025 | 19.57 WIB Last Updated 2025-09-01T11:57:54Z
Ketua DPRD Lombok Timur, M. Yusri bersama sejumlah anggota DPRD saat menerima massa aksi di kantor DPRD Lombok Timur, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur pada Senin (1/9), setelah sebelumnya berunjuk rasa di kantor Bupati dan Polres Lombok Timur.


Aksi yang sempat memanas dan nyaris ricuh ini menyoroti kinerja para wakil rakyat yang dianggap "tidur" dan tidak serius dalam menjalankan tugasnya.


Setibanya di gedung DPRD, massa aksi yang menuntut untuk masuk ke dalam kantor sempat bernegosiasi alot dengan Ketua DPRD Lombok Timur, M. Yusril, yang didampingi sejumlah anggota dewan.


Setelah negosiasi yang tegang, akhirnya perwakilan mahasiswa diizinkan masuk ke halaman dan lobi gedung dengan pengawalan ketat dari aparat TNI dan Polri.


Massa aksi dan anggota dewan kemudian duduk bersama dengan tertib. Perwakilan dari setiap organisasi mahasiswa secara bergantian menyampaikan orasi dan tuntutan mereka.


Namun, situasi tiba-tiba memanas dan nyaris terjadi bentrokan. Diduga ada provokator yang menyusup ke tengah massa untuk memecah belah aksi damai.


Berkat kesigapan korlap aksi beserta aparat kepolisian dan TNI, situasi berhasil diredam dan ketegangan tidak sampai berujung bentrokan fisik.


Dalam orasinya yang lantang, salah satu orator aksi, Yandis dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lombok Timur, melontarkan kritik pedas terhadap anggota dewan. Ia mempertanyakan minimnya kehadiran wakil rakyat di tengah aksi mahasiswa.


“Dewan yang lain ke mana, kok cuma ini-ini saja! Masa tiap hari reses dan kunker, padahal pas rapat paripurna tidak satupun perda yang dihasilkan! Apa kerjanya? Tidur?!” teriak Yandis dengan suara berapi-api yang disambut sorakan setuju dari massa.


Yandis menegaskan bahwa aksi ini bukanlah yang terakhir. Ia memberikan ultimatum keras kepada para wakil rakyat.


"Kalau sampai tuntutan kami tidak digubris, maka kami akan bawa massa lebih banyak dan akan kami duduki kantor DPR ini!" ancamnya dengan nada menggebu.

Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus lakukan aksi damai di gedung DPRD Kabupaten Lombok Timur, (Foto: Rosyidin/MP).

Menanggapi tuntutan tersebut, Ketua DPRD Lotim, M. Yusril, berusaha meredakan ketegangan. Ia menyatakan akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat dan siap menandatangani semua poin tuntutan yang diajukan.


"Kami turut berduka cita atas wafatnya salah satu teman ojol saat demo sebelumnya. Kami akan tandatangani apa yang menjadi tuntutan teman-teman Cipayung Plus," ujar Yusril di hadapan massa.


Sebagai bentuk komitmen, surat pernyataan bermaterai yang berisi tuntutan massa ditandatangani oleh Ketua DPRD Lotim dan perwakilan mahasiswa.


Tuntutan utama yang diajukan oleh massa Cipayung Plus meliputi pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset bagi koruptor dan transparansi informasi publik.


Setelah berhasil menyampaikan aspirasi mereka, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib di bawah pengawalan ketat aparat keamanan.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aksi Cipayung Plus di DPRD Lotim Nyaris Ricuh, Mahasiswa Ancam Duduki Kantor

Trending Now