![]() |
Narasumber : Baiq Nurhasanah |
MANDALIKAPOST.com- Baiq Nurhasanah, warga kelurahan Parampuan, Kabupaten Lombok barat, saat ditemui di rumah sakit mengungkapkan merasa sangat terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam proses pengobatan anaknya, Tsamaea Umaira (12), yang didiagnosis menderita anemia.
Terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas 3, keluarga ini merasakan langsung manfaat dari Program JKN tanpa harus dibebani biaya besar saat pengobatan berlangsung. Baiq menceritakan bahwa awalnya putrinya mengeluhkan tubuh terasa lemas, wajah yang pucat serta sering muncul gejala pusing dan tidak nafsu makan. Ia pun segera membawa anaknya ke Puskesmas Parampuan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan pemeriksaan dokter di awal menduga adanya gangguan pada kadar hemoglobin darah Tsamaea yang rendah dan merekomendasikan untuk dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas laboratorium yang jauh lebih lengkap.
"Mulanya saya kira anak saya cuma kelelahan biasa karena baru pulang sekolah, saya lihat kondisinya sudah mulai lemas dan pusing kemudian segera saya bawa untuk diperiksa di Puskesmas. Ternyata anak saya disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap agar bisa ditangani lebih lanjut," ungkap Nurhasanah, Kamis (07/08).
Setelah dirujuk Tsamaea dibawa ke Rumah Sakit Universitas Mataram untuk menjalani pemeriksaan lebih lengkap. Di sana, ia mendapatkan pemeriksaan darah lengkap yang akhirnya terkonfirmasi bahwa ia mengalami anemia. Kondisi ini membuatnya membutuhkan perawatan dan pengawasan medis secara intensif, serta tambahan nutrisi dan suplemen penambah darah untuk menunjang masa pemulihan.
Seluruh proses pengobatan yang dijalani Tsamaea mulai dari Puskesmas hingga ke rumah sakit rujukan ditanggung sepenuhnya oleh Program JKN. Baiq juga merasa lega karena tidak harus mengeluarkan biaya yang besar untuk berobat ke rumah sakit karena semuanya dijamin oleh Program JKN dari BPJS Kesehatan.
“Saya dan anak saya sudah lama terdaftar di BPJS Kesehatan kelas 3 mandiri. Kita ga ada yang tau kapan terkena penyakit jadi sudah waspada dari jauh - jauh hari, mulai dari pemeriksaan sampai rujukan ke rumah sakit ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tidak ada biaya tambahan sepeserpun yang dikeluarkan. Saya merasa sangat dibantu dengan program ini, apalagi pengobatannya harus berlanjut dan tidak bisa sekali datang saja,” ungkap Nurhasanah.
Selama menjalani pengobatan di rumah sakit, Tsamaea ditangani langsung oleh tim medis rumah sakit Universitas Mataram dengan baik. Ia juga mendapatkan edukasi gizi dan saran dari dokter Linda berupa pola hidup sehat untuk menunjang pemulihannya. Meski nantinya harus kontrol rutin, Baiq mengaku tidak khawatir karena semua layanan tetap didukung oleh Program JKN.
Nurhasanah menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya agar program ini dapat terus menemukan titik terangnya, karena baginya Program JKN adalah asuransi perlindungan yang nyata untuk masyarakat menengah kebawah seperti mereka yang mungkin tak mampu jika harus menanggung semua biaya pengobatan secara mandiri.
“Pastinya ketika anak kita sendiri sakit, yang paling penting adalah mereka bisa segera mendapat perawatan tanpa harus memikirkan biaya. Program ini sangat membantu saya untuk fokus pada kesembuhan putri kecil saya, bukan pada beban pengobatan. Terima kasih kepada pemerintah yang telah menghadirkan program baik ini, karena bagi saya ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk nyata kepedulian,” tutup Baiq.