![]() |
Kalapas kelas IIB Selong, Ahmad Sihabudin (kanan) bersama Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lotim, drh. Tatang (tengah) dan Dedy Ariyadi, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.cim — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong menunjukkan langkah progresif dalam pembinaan narapidana. Lapas Selong secara resmi menjalin sinergi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) untuk meluncurkan program pelatihan dan pendampingan di bidang peternakan bagi warga binaan.
Kolaborasi ini berfokus pada penguatan program kesehatan hewan dan pengembangan ternak yang berlokasi di Pos Satuan Kerja Khusus Pembinaan Kemandirian (SAE) Menanga Baris. Pihak Lapas berharap program ini dapat menjadi bekal keterampilan berharga untuk kemandirian ekonomi narapidana setelah mereka bebas.
Kepala Lapas Selong bersama jajaran diterima langsung oleh drh. Tatang, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lotim, di Kantor Dinas Peternakan. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk melaksanakan dua program utama: Pelatihan Kader Kesehatan Hewan dan Pelatihan Penggemukan Sapi.
Program Pelatihan Kader Kesehatan Hewan akan membekali warga binaan dengan pengetahuan dasar untuk menjaga kesehatan ternak. Sementara itu, Pelatihan Penggemukan Sapi akan meningkatkan keterampilan mereka dalam budidaya ternak dan pengelolaan pakan, yang menjadi kunci keberhasilan usaha peternakan.
"Kami menyambut baik inisiatif dari Lapas Selong. Program ini adalah kesempatan emas untuk menciptakan SDM unggul dari warga binaan, sekaligus menjaga aset ternak di Pos SAE agar tetap sehat dan produktif," ujar drh. Tatang.
Beliau menambahkan bahwa tim dari Dinas Peternakan akan memberikan pendampingan rutin untuk memastikan kesehatan hewan di Pos SAE terjaga optimal.
"Kesehatan hewan adalah modal utama. Pendampingan berkala akan memastikan semua ternak mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk pencegahan penyakit," katanya l.
Langkah koordinasi ini akan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua belah pihak. PKS ini akan menjadi dasar hukum untuk pelaksanaan berbagai program pembinaan produktif di bidang peternakan.
Kepala Lapas Selong mengungkapkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya holistik pembinaan.
"Kami tidak hanya fokus pada pembinaan karakter spiritual dan moral, tetapi juga pada pembinaan kemandirian. Kami ingin warga binaan memiliki skill yang nyata dan siap pakai di masyarakat," tegasnya.
Ia meyakini bahwa dengan keterampilan peternakan yang berkelanjutan, narapidana akan memiliki peluang kerja atau usaha yang jelas setelah kembali ke masyarakat.
"Tujuan akhirnya adalah membangun kemandirian ekonomi warga binaan yang berbasis peternakan. Program ini diharapkan dapat memutus rantai residivisme dengan memberikan harapan dan jalan hidup baru yang produktif," tutupnya.