![]() |
Kepolisian olah TKP rumah atau posko KKN mahasiswa kampus Hamzanwadi yang dirampok belum lama ini, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Kasus perampokan di rumah posko Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Kampus Hamzanwadi di Desa Sikur Barat, Dusun Penyenggir, telah memasuki tahap penyelidikan intensif.
Polsek Sikur, Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil menemukan sejumlah barang bukti milik korban di sekitar lokasi yang diduga menjadi jalur pelarian pelaku.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Selasa, 7 Oktober 2025, sekitar pukul 04.00 pagi. Saat itu, delapan mahasiswa KKN, termasuk Nurul, sedang tertidur pulas. Pelaku diduga masuk dengan membobol paksa jendela depan rumah posko.
Korban, Nurul, menceritakan detik-detik kejadian mencekam tersebut. Dalam keadaan setengah sadar, ia terkejut melihat seseorang berdiri di dekatnya.
"Saya kaget melihat orang yang berdiri di dekat saya ternyata perampok dengan memakai topeng dan senjata tajam yang terlilit di punggung belakang," ungkap Nurul.
Meskipun ketakutan, Nurul memberanikan diri berteriak "maling" dan berusaha mencegah pelaku keluar dari kamar. Namun, tenaga pelaku yang lebih besar berhasil melepaskan diri dari pegangan Nurul, dan perampok tersebut melarikan diri membawa hasil rampokannya. Teriakan mereka membangunkan mahasiswa lainnya.
Barang-barang yang berhasil dibawa kabur oleh perampok antara lain empat unit Handphone Android, satu kamera Canon, speaker aktif, Hairdryer, catok rambut, dan dua dompet berisi total uang Rp320.000.
Kapolsek Sikur Lotim melalui Kanit Reskrim, Subardin, membenarkan bahwa kasus perampokan ini masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya telah melakukan serangkaian langkah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.
"Ada beberapa Barang Bukti (BB) yang dapat kita temukan di area persawahan yang diduga titik lokasi kaburnya pelaku, karena ditemukannya beberapa data di sana seperti KTP, STNK motor milik mahasiswa KKN yang menjadi korban dan langsung kita kembalikan," jelas Subardin saat ditemui di kantornya, Rabu (15/10/).
Subardin juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan. "Kita jaga keamanan berawal dari diri kita sendiri dan kerjasama oleh kita semua. Kalau polisi sebagai motor penggerak untuk menciptakan rasa aman," tambahnya.
Setelah kejadian, barulah warga mendatangi posko setelah sholat subuh dan menghubungi pihak kepolisian. Nurul mengaku sempat mendengar pengakuan dari salah seorang warga.
"Ada salah satu warga ngomong ke kami kalau mereka dengar kami teriak maling, akan tetapi mereka tidak berani keluar rumah," tutur Nurul.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah Desa Sikur Barat terkait kasus ini. Mahasiswa KKN Hamzanwadi sangat berharap pemerintah desa dapat turut serta membantu mempercepat penyelesaian kasus ini.
"Mahasiswa KKN Hamzanwadi berharap kasus ini juga dibantu oleh pemerintah Desa Sikur Barat agar cepat diselesaikan, karena menyangkut rasa aman dan nyaman dalam proses KKN di Desa Sikur Barat," tutup laporan tersebut. Proses penyelidikan kasus perampokan ini akan terus didalami oleh penyidik Polsek Sikur.