 |
| Bupati Lombok Timur, Drs. H. Haerul Warisin, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) memastikan proyek pembangunan Sekolah Unggul Garuda, program prioritas pendidikan nasional, tetap berjalan setelah mendapat lahan pengganti.
Rencana awal pembangunan di Kebun Raya Lemor dibatalkan menyusul kritik dan penolakan dari masyarakat.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima hibah lahan seluas 20 hektar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sebagai lokasi baru.
Lahan ini terletak di sekitar area Menanga Baris. Saat ini, proses hibah dan kelengkapan administrasi tertulis sedang dikebut.
Keputusan memindahkan lokasi dari Kebun Raya Lemor diambil karena dua alasan utama yakni, kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai Kebun Raya dan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap potensi dampak pada sumber air di sekitarnya.
"Awalnya kami berencana di Kebun Raya Lemor, namun tidak jadi di sana karena banyak kritikan dari masyarakat. Kritik itu kami buktikan dengan mencari lokasi alternatif," ujar Bupati Warisin, saat ditemui awak media, Selasa (7/10).
"Kami sangat menghormati dan menghargai masukan masyarakat, sehingga kami berupaya meminta lahan di provinsi," imbuhnya.
Bupati Warisin menambahkan bahwa lahan yang diperoleh saat ini, seluas 20 hektar, akan segera dilaporkan kepada Kementerian Pendidikan sebagai tindak lanjut atas keseriusan Pemkab Lotim dalam merealisasikan proyek pendidikan unggulan tersebut. Lokasi baru ini sekaligus mengakhiri polemik yang sempat muncul di tengah publik.
"Yang saya minta di pak Gubernur itu 30 hektar, tapi 20 hektar dulu karena ini yang harus kita segerakan lapor kepada Kementerian Pendidikan," pungkasnya.
.jpg )
