![]() |
Kalak BPBD Lombok Timur, Lalu Mulyadi, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Sebanyak tiga kecamatan di Lombok Timur (Lotim) dilaporkan mengalami krisis air bersih menyusul musim kemarau yang berkepanjangan. Ketiga wilayah yang terdampak parah tersebut adalah Kecamatan Jerowaru, Keruak, dan Kecamatan Suela.
Meskipun status kebencanaan kekeringan di Lotim saat ini masih berada pada level Siaga Darurat belum meningkat ke Tanggap Darurat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim bersama instansi terkait dan mitra terus menggenjot pendistribusian bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
Kepala BPBD Lombok Timur, Lalu Muliyadi, menjelaskan bahwa siklus kekeringan di Lotim memiliki perbedaan dengan kabupaten lain di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Saat ini Lombok Timur masih berstatus siaga darurat kekeringan, belum ke tanggap. Itu disebabkan karena anomali cuaca," terang Muliyadi, saat dikonfirmasi, Selasa (21/10).
Anomali cuaca ini bahkan menyebabkan beberapa wilayah di Lombok Timur sudah mulai diguyur hujan. Namun, kondisi ini tidak menghentikan upaya BPBD dalam membantu masyarakat yang kekurangan air.
"Kita tetap melakukan pendistribusian bantuan air bersih ke Wilayah Jeringo, Jerowaru. Dropping bantuan air bersih kita kerjasama dengan NJO dan pemerintah provinsi," sebutnya ebih lanjut.
Pendistribusian bantuan air bersih ke wilayah terdampak dilakukan secara bertahap, dan Muliyadi memastikan bahwa kebutuhan air untuk warga di zona krisis telah terpenuhi.
"Sebagian besar permintaan air bersih adalah wilayah selatan," ujarnya.
Mengenai kemungkinan peningkatan status dari siaga menjadi tanggap darurat, BPBD akan melihat perkembangan kondisi di masa mendatang.
"Jika wilayah yang terkena dampak semakin meluas maka tak dipungkiri pendistribusian air bersih akan dilakukan secara besar-besaran," tutup Muliyadi, menegaskan kesiapan BPBD dalam merespons situasi kekeringan yang lebih luas.