Frustrasi Janji Palsu Puluhan Tahun, Warga Kalijaga Timur Blokade Jalan Rusak dengan Pohon Pisang

Rosyidin S
Senin, November 03, 2025 | 19.05 WIB Last Updated 2025-11-03T11:05:52Z
Warga Kalijaga Timur lakukan aksi penanaman pohon pisang dan blokade jalan menggunakan batu dan batangan kayu, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Ratusan warga Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, memuncak kekecewaannya terhadap pemerintah dengan melakukan aksi blokade jalan utama. Aksi dramatis ini dilakukan pada Senin (3/11/2025) sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki selama puluhan tahun.


Aksi yang menarik perhatian ini melibatkan penanaman pohon pisang di tengah jalan, penumpukan batu, dan potongan kayu besar. Hal ini secara efektif melumpuhkan akses, terutama bagi Dum Truk pengangkut pasir dan material galian C yang disinyalir menjadi salah satu penyebab parah kerusakan.


Salah seorang perwakilan warga, Murahan, mengungkapkan bahwa aksi ini adalah jalan terakhir setelah kesabaran mereka habis menanti janji perbaikan dari pemerintah yang tak pernah terealisasi.


"Sudah puluhan tahun kita nunggu, sampai sekarang tidak kunjung diperbaiki. Pemerintah hanya bisa berjanji, tapi tidak pernah membuktikan. Jadi kita memilih aksi biar kita didengar," ujar Murahan dengan nada kesal usai menanam pohon di tengah jalan.


Ia menjelaskan, kondisi jalan yang rusak telah membawa dampak buruk yang berkepanjangan bagi kehidupan sehari-hari warga.


"Kami sudah bertahun-tahun menanggung derita akibat jalan rusak. Kalau musim hujan, jalan kami ini seperti sungai dan berlumpur, sungguh ironis melihat kami harus hidup di lumpur padahal ada pemerintah. Kalau kemarau, debu beterbangan hingga ke tanaman kami di sawah. Apakah pemerintah tega membiarkan kami terus-menerus menderita seperti ini," tegasnya.


Senada dengan Murahan, Ketua Pemuda setempat, Munawir Haris, menegaskan bahwa aksi blokade ini merupakan murni inisiatif warga yang merasa tidak nyaman saat berkendara dan beraktivitas. Ia menolak anggapan adanya pihak yang mengintervensi aksi tersebut.


"Aktivitas warga terganggu oleh jalan yang rusak ini. Ini murni suara rakyat yang muak dengan kondisi infrastruktur yang bobrok. Aksi kami ini tidak ada intervensi dari pihak siapapun," tegas Munawir.


Munawir juga mengungkapkan bahwa upaya usulan perbaikan dari pemerintah desa setempat seolah tidak pernah digubris oleh pemerintah Daerah.


"Kata Pak Kades sudah sering diusulkan, tapi tahun ini pun tidak ada rencana pemerintah. Ini menunjukkan ketidakseriusan dan ketidakpedulian pemerintah terhadap kebutuhan dasar kami sebagai warga negara. Pemerintah seharusnya malu," kritiknya tajam.


Di akhir pernyataannya, Munawir menyuarakan harapan sekaligus tuntutan agar pemerintah segera mengambil tindakan nyata dan menghentikan pembiaran terhadap aktivitas yang merusak infrastruktur desa.


"Jangan mau untungnya saja pebisnis galian C dan membiarkan kami menerima dampaknya. Pemerintah harus segera memperbaiki jalan kami dan berhenti menutup mata terhadap keluhan warga di Desa Kalijaga Timur ini!" pungkasnya, menandaskan bahwa hak warga untuk memiliki jalan yang layak harus diutamakan di atas kepentingan bisnis manapun.


Aksi ini dipastikan akan terus berlanjut hingga ada respons dan kepastian perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Frustrasi Janji Palsu Puluhan Tahun, Warga Kalijaga Timur Blokade Jalan Rusak dengan Pohon Pisang

Trending Now