![]()  | 
| Warga Binaan Lapas Kelas IIB Selong sedang diperiksa kesehatannya oleh petugas, (Foto: Istimewa/MP). | 
MANDALIKA POST.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung prioritas kesehatan nasional, khususnya percepatan penurunan kasus Tuberkulosis (TBC), dengan melaksanakan skrining Active Case Finding (ACF) TBC secara massal menggunakan intervensi Chest X-Ray (CXR).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, mulai Senin (3/11/2025), ini menyasar total 431 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Selong. Pelaksanaan ACF TBC ini merupakan wujud nyata sinergi antara Lapas Selong, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, dan Tirta Medical Centre.
Rangkaian kegiatan ACF TBC ini mencakup sosialisasi kepada WBP, skrining gejala, pemeriksaan CXR, serta pengambilan sampel sputum menggunakan Tes Cepat Molekular (TCM) bagi WBP yang terduga TBC.
Pembina Keamanan Pemasyarakatan Ahli Muda Kanwil DitjenPas, Yuliadin Subadi, SH., yang hadir di Lapas Selong, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah nasional untuk memperkuat penemuan kasus TBC di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.
"Hal ini merupakan langkah penting dalam peningkatan layanan kesehatan pemasyarakatan," ujar Yuliadin.
Ia menambahkan, Pada tahun 2025 ini menjadi momentum penting karena merupakan bagian dari langkah nasional Dirjenpas bersama Kemenkes RI untuk memperkuat penemuan kasus TBC di UPT Pemasyarakatan. Skrinning terhadap 431 WBP ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kesehatan warga binaan.
Kepala Lapas Selong, Ahmad Sihabudin, menyampaikan bahwa pelaksanaan ACF TBC ini adalah komitmen Lapas dalam memastikan hak kesehatan WBP terpenuhi. Ia juga mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang terlibat.
“Deteksi dini TBC sangat penting, karena kesehatan WBP adalah prioritas kami. Kami berharap kegiatan ini mempercepat penemuan kasus dan memutus rantai penularan di dalam Lapas,” tegas Ahmad Sihabudin.
Ia juga menyebut kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional dalam menciptakan lingkungan rutan yang sehat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mencapai target kesehatan nasional.
"Dalam Asta Cita Presiden, kesehatan adalah komponen utama termasuk tatalaksana pengendalian TBC secara nasional," katanya.
"Kami memandang kegiatan seperti ini harus dilaksanakan dengan serius, terutama di lingkungan pemasyarakatan yang berisiko tinggi,” tambahnya.
Kegiatan ACF TBC di Lapas Selong ini menjadi contoh konkret sinergi antara Pemasyarakatan dan sektor kesehatan. Melalui deteksi dini yang menyeluruh, diharapkan penanganan kasus TBC dapat dilakukan lebih cepat dan tepat, sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas hidup WBP tetapi juga menjaga kesehatan lingkungan rutan secara keseluruhan.

