Kelangkaan BBM Landa Lombok Timur, Warga Mengeluh Sulit Mencari Bensin dan Gas Elpiji, Bupati Iron Segera Surati Pertamina

Rosyidin S
Rabu, November 19, 2025 | 16.46 WIB Last Updated 2025-11-19T08:46:09Z
Suasana di salah satu SPBU yang ada di Lombok Timur, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Warga di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), tengah dihadapkan pada kesulitan serius akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan pasokan gas LPG bersubsidi.


Kondisi ini memaksa masyarakat mengantre panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau membayar harga yang jauh lebih mahal di tingkat pengecer.


Keluhan mendalam datang dari berbagai lapisan masyarakat. Regina (20), seorang mahasiswi asal Sembalun yang ngekos di Selong, mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar, bahkan di wilayah perkotaan.


“Beberapa hari ini cukup susah ngisi bensin, kalau di SPBU harus mengantri lama, di pengecer pun juga agak sulit. Kalaupun ada di pengecer, harga Pertalite itu dijual Rp 13 ribu,” terang Pigan, Rabu (19/11).


Pigan juga menyuarakan kekhawatiran terhadap nasib warga yang tinggal di wilayah pedesaan. Ia menuturkan, jika warga Selong saja kesulitan, apa lagi masyarakat di pelosok yang jauh dari akses SPBU tentu menghadapi kendala yang lebih besar.


“Saya saja yang berada di Selong agak susah dapat BBM ini, apalagi masyarakat yang ada di pelosok desa seperti Sembalun, karena aksesnya jauh dari SPBU tentu mereka kesulitan. Informasi yang saya dapat tiga hari kemarin BBM langka di Sembalun” ucapnya.


Dampak kelangkaan ini juga dirasakan oleh para pekerja harian. Suhandi (40), pedagang sayuran keliling, mengeluhkan waktu yang terbuang percuma hanya untuk mengantre BBM, yang pada akhirnya mengganggu jadwal pelayanannya kepada pelanggan.


“Biasanya kan ibu-ibu jam 9 itu sudah nunggu, tapi karena mengantri dulu di SPBU, jadinya saya terlambat untuk jualan,” ujar Suhandi.


Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah SPBU menunjukkan kondisi yang berbeda. SPBU Pancor di Kecamatan Selong terpantau sepi dan tidak beroperasi, sementara SPBU Sekarteja justru dipadati antrean kendaraan yang cukup ramai.


Menanggapi krisis yang meresahkan ini, Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, memastikan telah mengetahui duduk perkara kelangkaan tersebut. Menurutnya, masalah utama adalah kurangnya pasokan yang didistribusikan ke masing-masing SPBU, sementara permintaan di masyarakat terus meningkat.


“Saya sudah tahu ini, karena pasokan yang kurang yang diberikan kepada masing-masing SPBU ini, sementara permintaan meningkat. Saya akan bersurat ke Pertamina sekarang juga,” janji Bupati.


Tidak hanya soal BBM, Bupati H. Iron sapaan akrabnya juga menyinggung masalah kurangnya pasokan gas LPG bersubsidi di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa hampir seluruh masyarakat Lombok Timur kini bergantung pada LPG untuk kebutuhan memasak.


“Hampir semua masyarakat kami menggunakan LPG, sehingga perlu kami sampaikan juga tentang penambahan kuota gas LPG ke Pertamina. Nanti untuk usulan penambahan ini kami sesuaikan,” imbuh H. Iron, menegaskan komitmen Pemkab untuk segera mengirimkan surat resmi kepada pihak Pertamina.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kelangkaan BBM Landa Lombok Timur, Warga Mengeluh Sulit Mencari Bensin dan Gas Elpiji, Bupati Iron Segera Surati Pertamina

Trending Now