![]() |
| Puskesmas Sembalun, Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Pelayanan kesehatan di daerah terpencil seperti Puskesmas Sembalun, Lombok Timur, menghadapi sejumlah tantangan serius terkait minimnya fasilitas, mulai dari kondisi tempat tidur pasien yang lusuh, kurangnya ruang rawat inap, hingga kerusakan ambulans.
Kepala Puskesmas (Kapus) Sembalun, Muslih Adnan, S.Kep., mengungkapkan bahwa meski Puskesmas ini adalah satu-satunya tumpuan masyarakat di enam desa, perhatian dan dukungan fasilitas dari pemerintah daerah masih sangat diharapkan.
Muslih Adnan menjelaskan bahwa Puskesmas Sembalun, yang berstatus rawat inap di daerah terpencil, sering mengalami lonjakan pasien yang tidak sebanding dengan ketersediaan ruang. Untuk mengatasi hal ini, pihak Puskesmas terpaksa memanfaatkan ruangan yang tidak semestinya.
"Kami manfaatkan ruangan yang ada pada saat ini, seperti gudang kami manfaatkan untuk ruang rawat inap apalagi sekarang untuk saat-saat ini jumlah pasien kayaknya full gitu," ujar Muslih Adnan, saat dikonfirmasi belum lama ini.
Selain masalah ruang, kondisi fasilitas internal seperti tempat tidur pasien juga memprihatinkan. Tempat tidur yang digunakan saat ini merupakan peninggalan sebelum gempa 2018 dan belum pernah diperbarui.
"Fasilitasnya seperti tempat tidur, pengadaannya dari sejak 2018 sampai sekarang belum ada perubahan. Sama sekali belum diganti," jelasnya. Upaya renovasi seperti penggantian cover kasur terbentur kesulitan dana pengadaan.
Kapus Sembalun sangat berharap status Puskesmas ini dapat ditingkatkan dan mendapatkan alokasi dana untuk penambahan ruang rawat inap, terutama karena lokasinya yang jauh dari perkotaan.
"Oleh karena itu, kita berada di daerah terpencil. Artinya Sembalun jauh dari perkotaan, maka harapan kami Puskesmas Sembalun statusnya ditingkatkan agar fasilitas untuk rawat inap baik dari sisi ruangan maupun fasilitas lainnya memadai," harap Muslih Adnan.
Masalah lain yang sangat mendesak adalah kerusakan mobil ambulans. Ambulans Puskesmas Sembalun yang sudah tua tidak lagi mampu menanjak di medan pegunungan, bahkan setelah diperbaiki. Saat ini, Puskesmas harus meminjam satu unit ambulans dari Dikes.
"Mobil ambulan hanya satu yang bisa beroperasi, yang satunya rusak karena umurnya sudah tua tidak bisa dioperasionalkan. Saat ini mobil ambulans kita pinjam di Dikes," keluhnya.
Kaitannya dengan itu, Muslih Adnan mengonfirmasi bahwa ia telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Bahkan, Bupati Lombok Timur secara langsung telah menyetujui pengadaan ambulans baru yang sesuai dengan kondisi geografis.
"Kita sudah usulkan langsung di pak Bupati terkait mobil ambulans double gardan, mengingat disini wilayahnya pegunungan. Alhamdulillah beliau menyetujui. Ok Sembalun saya kasih ambulans satu," kata Muslih Adnan menimpali ucapan Bupati Lotim.
Selain fasilitas fisik, Puskesmas Sembalun juga kekurangan tenaga dokter, terutama setelah dua dokter pindah tugas dan mengundurkan diri. Saat ini, hanya ada dua dokter wanita, salah satunya sedang hamil dan akan cuti, yang membuat pelayanan terancam kewalahan.
"Masih banyak kekurangan kita di tenaga medis, terutama dokter, harapan kita ada penambahan dokter di tempat kita ini. Agar pelayanan dimasyarakat maksimal," kata Kapus
Terakhir, ia juga menyoroti tidak adanya tempat ibadah (musala) yang layak bagi pasien dan keluarga. Upaya pembangunan melalui donatur masih terhambat.
"Puskesmas sebesar ini tidak ada tempat ibadahnya, seperti mushala. Saya pikir ini juga kebutuhan dasar bagi pelayanan kita di Puskesmas," pungkasnya
Pihak Puskesmas Sembalun berharap pemerintah daerah dapat segera merealisasikan janji-janji dukungan, terutama terkait ambulans dan penambahan ruang rawat inap, mengingat kebutuhan rujukan pasien yang bisa mencapai empat kali sehari.

