![]() |
| Camat Sembalun, Suherman. S.STP., MM memukul gong tanda resminya Markoding Digital Hub hadir di Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Upaya memperluas akses pendidikan teknologi bagi perempuan
dan anak-anak, terutama generasi muda di wilayah marginal terus mendapat ruang
baru. Markoding resmi meluncurkan program Markoding Digital Hub di Sembalun, Lombok Timur, pada
hari Senin (24/11).
Program ini
menjadi pusat pembelajaran teknologi pertama yang hadir secara luring di
kawasan timur Indonesia, setelah sebelumnya seluruh pelatihan Markoding
berjalan secara daring.
Co-Founder
dan CEO Markoding, Amanda Simanjuntak,
menjelaskan bahwa pendirian hub di Sembalun berangkat dari keprihatinan
terhadap kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
"Kami melihat ada ketimpangan yang
sangat terasa, baik dari akses internet, perangkat, maupun kesenjangan gender
di bidang teknologi," ujarnya.
Amanda
menyebutkan, saat ini hanya 1 dari 5 perempuan di
Indonesia yang memiliki akses internet, sementara partisipasi
perempuan di sektor teknologi baru mencapai 22 persen, terendah di Asia Tenggara.
"Padahal perempuan dan
laki-laki punya potensi yang sama. Yang membedakan adalah kesempatan dan
akses," tegasnya.
Karena itu,
Markoding berkomitmen menghadirkan fasilitasi pembelajaran digital yang
inklusif, setara, dan berkelanjutan.
Program yang
dihadirkan Markoding meliputi pelatihan development,
artificial intelligence (AI), cybersecurity, data science,
hingga pemberdayaan UMKM digital.
Pelatihan akan berjalan secara hybrid
dengan dukungan mentor dari berbagai daerah melalui konferensi video.
"Ini pertama kalinya kami membuka pusat
belajar fisik. Sebelumnya semuanya online, dan dari Sembalun ini kami ingin
lahirkan talenta-talenta perempuan dan generasi muda di bidang IT,"
tambah Amanda.
Markoding
juga merancang program jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk workshop
satu hari hingga pelatihan intensif selama tiga hingga empat bulan. Program
direncanakan aktif penuh mulai Januari 2026.
Acara
peresmian dibuka langsung oleh Camat Sembalun, Suherman S.STP., MM, ditandai pemukulan gong. Peluncuran
program ini turut mendapat apresiasi dari Budayawan Lombok Timur, Guru Muhir, yang menyampaikan
pandangan budaya dengan gaya bahasa khasnya.
"Dulu Gatot Suherman membuka
keterasingan Sembalun lewat jalur darat. Hari ini, Camat Suherman membuka
keterasingan lewat langit—melalui pelatihan digital," ungkapnya.
Menurutnya,
transformasi digital tidak boleh dihindari, melainkan harus dihadapi dengan
kesiapan budaya dan literasi.
"Digital ini ndak bisa kita elakkan.
Jangan sampai kita yang diinjak dan dipermainkan oleh digital. Kita harus jadi
tuan, bukan korban," ujar Muhir dalam gaya bertuturnya yang
kental dengan filosofi budaya.
Ia
menyampaikan rasa bangga karena Sembalun menjadi pionir inovasi digital di
Lombok Timur.
"Saya apresiasi improvisasi
Camat Sembalun. Berpikirnya out of the box. Dari literasi lama, melahirkan
semangat baru," tuturnya.
Dalam
kesempatan itu ia juga menampilkan tembang Lombok Sinom Srinata, menambah suasana budaya yang mewarnai acara
peresmian.
Markoding
menggandeng lebih dari 35 ribu institusi dan
organisasi yang telah bergabung dalam ekosistem pelatihannya.
Harapannya, keberadaan Digital Hub di Sembalun dapat menjadi pintu pembuka bagi
perempuan dan anak-anak NTB untuk memperoleh pendidikan dan kehidupan yang
lebih baik.
"Kalau perempuan punya
pendidikan dan penghasilan yang baik, yang sejahtera bukan hanya dirinya, tapi
keluarga dan komunitasnya," pungkas Amanda.
Peresmian ini
sekaligus menandai komitmen bersama antara pemerintah daerah, komunitas, dan
penggerak literasi digital untuk mewujudkan ekosistem teknologi yang inklusif
di Lombok Timur.

