![]() |
| Bupati Lombok Timur, H. Hael Warisin saat memberikan smabutan dalam acara pmbangunan Gerai Koperasi Merah Putih, (Foto: Istimewa/MP). |
Dalam sambutannya, Bupati Haerul
Warisin menegaskan komitmen penuh pemerintah daerah untuk menyukseskan program
strategis tersebut. Ia mendorong desa memanfaatkan aset-aset milik desa,
termasuk tanah pecatu, sebagai bagian dari percepatan pembangunan.
“Kita
harus menyambut program ini dengan semangat gotong royong. Meski ada potongan
anggaran dari pusat, kita harus tetap kreatif dan inovatif. Jadilah kepala desa
yang mampu membangun komunikasi dengan kementerian,” ujarnya.
Bupati juga memastikan bahwa
pemerintah daerah tidak akan mempersulit penyediaan lahan untuk pembangunan
gerai. Menurutnya, lahan milik Pemda bisa digunakan melalui skema pinjam pakai,
dan bila koperasi berkembang secara signifikan, tidak menutup kemungkinan lahan
tersebut akan dihibahkan.
“Desa yang
belum siap lahan dipersilakan mengajukan proposal usulan. Yang penting, koperasi
ini harus dibangun dengan konsep usaha berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Dandim 1615 Lombok
Timur, Letkol Inf. Eky Anderson, selaku penanggung jawab program, menekankan
pentingnya percepatan pembangunan fisik Gerai Koperasi Merah Putih sebagaimana
amanat Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan bahwa hingga kini proses masih
berada pada tahap legalisasi lahan.
“Inpres
Nomor 17 Tahun 2025 ini bertujuan memperkuat ekonomi desa dan ketahanan pangan
nasional. Karena itu pembangunan harus segera dimulai, sesuai tuntutan Presiden
kepada jajaran Kodim,” jelasnya.
Dandim juga menegaskan bahwa setiap
gerai harus dibangun mengikuti standar desain nasional yang telah ditetapkan,
termasuk keberadaan fasilitas gudang, apotek, serta ruang praktik dokter.
“Saat ini
baru ada 11 titik yang memenuhi ketentuan. Sebagian besar usulan lainnya masih
terkendala dan belum sesuai persyaratan,”
tambahnya.
Ia turut mengapresiasi dukungan
pemerintah daerah yang memfasilitasi pertemuan tersebut sehingga memungkinkan
diskusi lebih terbuka untuk menemukan solusi atas hambatan yang ada. Dandim
meminta desa segera menyiapkan data lahan yang siap digunakan melalui skema
pinjam pakai agar proses percepatan dapat berjalan.
“Kami
berharap desa segera menyiapkan data lahan berpotensi agar pembangunan bisa
dimulai sesegera mungkin,” ujarnya.
Pertemuan tersebut berfokus pada
pengumpulan data dan identifikasi lokasi yang diusulkan sebagai titik
pembangunan gerai. Adapun ketentuan yang harus dipenuhi meliputi luas lahan
minimal 10 are, kesesuaian desain bangunan, serta ketersediaan akses memadai
untuk kendaraan roda empat.
Acara ini turut dihadiri Kepala
Dinas Koperasi Lombok Timur, Kepala Dinas PMD, Kepala Badan Kebangpoldagri,
serta Staf Khusus Bupati Bidang Pemerintahan dan Desa.

