![]() |
| Narasumber : Ibu Sri |
MANDALIKAPOST.com- Pagi itu, Sri Kusumadewi (50) tampak dibawa memasuki Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Risa Sentral Medika, Mataram. Beberapa hari sebelumnya, tubuhnya terasa lemas, bibirnya kering, dan ia jarang buang air kecil.
Semula dikira hanya kelelahan, namun kondisi yang tak kunjung membaik membuatnya memutuskan untuk segera berobat. Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas I dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), Sri dirujuk dari Puskesmas Karang Pule untuk mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit tersebut.
“Beberapa hari ini badan ibu terasa lemas, kalau sudah beraktivitas sebentar saja pasti langsung ingin tiduran. Bibir ibu juga beberapa hari ini terasa sangat kering dan maaf ya jarang pipis juga,” ungkap Sri, Selasa (21/10).
Perempuan paruh baya ini mengaku memiliki riwayat gula darah tinggi. Sebelumnya, ia pernah menjalani rawat inap di rumah sakit yang sama karena kadar gula darahnya sempat mencapai 450 mg/dL. Berkat pengobatan rutin dan disiplin mengikuti arahan dokter, kondisinya kini berangsur membaik.
“Sekarang sudah jauh turun, terakhir ibu dicek tinggal 92. Mungkin juga karena sudah membiasakan diri untuk puasa, dan obatnya tetap ibu minum teratur sesuai anjuran dokter,” ungkap Sri.
Sri menuturkan bahwa sejak didiagnosis memiliki riwayat diabetes, ia mulai lebih sadar pentingnya menjaga pola hidup sehat. Ia mengaku kini lebih memperhatikan pola makan, rutin kontrol setiap bulan, dan tidak menyepelekan gejala kecil yang muncul.
“Dulu ibu sering anggap enteng kalau tubuh lemas. Sekarang tidak lagi. Ibu sudah mulai sadar untuk jaga diri sendiri,” jelas Sri.
Pelayanan di Rumah Sakit Risa Sentral Medika juga mendapat apresiasi darinya. Menurut Sri, petugas medis selalu sigap membantu dan memberikan informasi dengan jelas.
“Di rumah sakit ini ibu lihat pelayanannya sudah sangat bagus. Perawatnya cepat ramah. Kebetulan juga ada keluarga yang kerja di rumah sakit ini, jadi ibu sudah terbiasa dan merasa jauh lebih nyaman,” kata Sri.
Program JKN dari BPJS Kesehatan menjadi salah satu hal yang sangat dirasakan manfaatnya oleh Sri. Ia juga berpesan tidak perlu khawatir soal biaya saat harus menjalani pemeriksaan atau rawat inap.
“Alhamdulillah semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan. Ibu sampai dengan hari ini tidak ada mengeluarkan biaya sepeserpun Kebetulan anak saya juga selalu mendampingi, jadi kalau ada apa-apa soal administrasi BPJS, tinggal disampaikan saja, langsung dibantu oleh petugasnya. Informasinya juga jelas, nomor kontak petugas ada di stiker dekat lobi rumah sakit,” tambah Sri.
Di kesempatan lain, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Agung Utama Muchlis menyampaikan bahwa keberhasilan peserta seperti Sri dalam mengelola penyakit kronis adalah bukti nyata pentingnya kesadaran dini dan perawatan berkelanjutan.
“Program JKN tidak hanya hadir saat masyarakat sakit, tetapi juga untuk mendukung mereka dalam menjaga kesehatan agar tetap produktif dan mandiri,” ungkap Sri.
Kini hari demi hari kondisi Sri terus membaik. Ia masih menjalani observasi di rumah sakit sambil menunggu hasil pemeriksaan lanjutan. Meski demikian, semangatnya untuk sembuh tampak jelas.
“Yang penting sekarang ibu harus lebih disiplin, makan dijaga, dan tetap rutin kontrol. ibu tidak mau menunggu parah baru berobat,” tutup Sri.
Dengan adanya dukungan Program JKN dan pelayanan kesehatan yang optimal, masyarakat seperti Sri dapat terus memperoleh akses pengobatan yang layak tanpa khawatir terbebani biaya.

