DP3AKB Lombok Timur Perkuat Pendampingan Keluarga untuk Tekan Angka Stunting

Rosyidin S
Rabu, Desember 03, 2025 | 12.43 WIB Last Updated 2025-12-03T04:43:34Z
Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan DP3AKB Lombok Timur, Nurhidayati, (Foto: Istimewa/MP). 

 

MANDALIAKAPOST.com — Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus memperkuat upaya pencegahan stunting setelah ditetapkan sebagai daerah dengan angka stunting tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu strategi yang kini menjadi prioritas ialah pendampingan keluarga secara berjenjang, mulai dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, hingga balita.

 

Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan DP3AKB Lombok Timur, Nurhidayati mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 3.063 anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang telah ditempatkan di seluruh desa dan kelurahan. Setiap tim bertugas mendampingi sekitar 200 kepala keluarga, dengan ketua tim berasal dari unsur tenaga kesehatan.

 

“Satu tim terdiri dari tenaga kesehatan atau bidan, PKK, dan kader. Pendampingan bukan hanya untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, namun juga dimulai sejak calon pengantin dan pasangan usia subur,” jelasnya, Selasa (02/12).


Menurutnya, pendampingan menjadi langkah krusial dalam memutus risiko stunting, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi rendah, akses sanitasi terbatas, serta mereka yang masuk kategori miskin ekstrem. Ia menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya bertumpu pada intervensi kuratif.


“Intervensi tanpa pendampingan tidak akan efektif. Keluarga harus menjadi lingkungan pertama yang memahami pola hidup sehat dan pemenuhan gizi anak sejak dalam kandungan,” tegas Nurhidayati.

 

Selain melakukan edukasi dan pemantauan kesehatan, TPK juga memegang peran penting dalam menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu menyusui, balita, dan baduta di tingkat desa. Untuk mendukung kinerja para pendamping, pemerintah menaikkan insentif penyaluran program tersebut menjadi Rp1.000 per porsi, dari sebelumnya Rp500.

 

“Program ini sifatnya simbiosis mutualisme. Di satu sisi mendukung percepatan penurunan stunting, dan di sisi lain membantu proses distribusi ke penerima manfaat,” ujarnya.


Melalui strategi pendampingan terintegrasi ini, Pemkab Lombok Timur menargetkan penurunan signifikan angka stunting serta meningkatnya kesadaran keluarga dalam menciptakan lingkungan tumbuh kembang anak yang sehat dan berkelanjutan.

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DP3AKB Lombok Timur Perkuat Pendampingan Keluarga untuk Tekan Angka Stunting

Trending Now