Jawab Tantangan Revolusi Industri 4.0, Bekraf Gelar BDD di Kota Mataram 

MandalikaPost.com
Sabtu, April 27, 2019 | 12.58 WIB
Bekraf Developer Day. Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf, Muhammad Neil El Himam bersama M Nasrul Alawy (CEO Alphacsoft) dan Yoza Aprilio dari DiCoding, saat memberikan keterangan pers di Hotel Aston Inn Mataram.



MATARAM - Era revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia saat ini. Tak terkecuali para talenta-talenta di bidang kreatif digital lokal di Indonesia terutama kaum muda yang harus menjawab tantangan tersebut dengan kreativitas dan karyanya.

Begitu juga talenta muda di Kota Mataram, salah satunya adalah M Nasrul Alawy (CEO Alphacsoft). Alphacsoft adalah StartUp yang bergerak di bidang software dan aplikasi.

Tak berkutat di dunia software dan aplikasi saja, M Nasrul Alawy lalu berinisiatif mendirikan divisi khusus game di Alphacsoft yang ia beri nama Alphac Studios.

Alphac Studios merupakan studio game pertama yang berdiri di Lombok. Game andalan yang berhasil dia ciptakan adalah Sitala, game edukasi simulasi tertib dan aman berlalu lintas.

Game Sitala khusus dibuat untuk Satlantas Polres Tanah Laut, Kalimantan selanta. Baru-baru ini game tersebut memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai "Main game lalu lintas oleh kaum milenial terbanyak" pada gelaran acara puncak Millenial Road Safety Festival.

Berkat potensinya tersebut sosok pemuda ini dipercaya menjadi "local heroes" Bekraf Developer Day Mataram 2019.

Berkaca pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Mataram, sektor perekonomian masih bertumpu pada sektor pertanian dan pertambangan.

Pada 2018 diperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 8,17 persen.

Maka dari itu sebagai alternatif daya pengembangan ekonomi di wilayah Mataram agar terus berkesinambungan terutama pada era revolusi Industri 4.0 diperlukan pengembangan ekonomi kreatif digital Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Deputi Infrakstuktur pada Sabtu, (27/4) mengadakan Bekrof Developer Day di Hotel Aston Inn Mataram, Kota Mataram.

Sebanyak 430 peserta hadir mengikuti talkshow dan sharing session dengan para pakar dan pelaku industri kreatif digital.

"Bekraf Developer Day menjadi ajang pengembangan potensi dan kompetensi bagi para developer aplikasi dan game khususnya di Kota Mataram. Para peserta yang hadir akan mendapatkan masukan berharga dari developer ternama mengenai tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh developer di Indonesia kemudian apa yang menjadi target developer Indonesia lalu strategi untuk mencapainya, serta solusi yang diperlukan untuk membangun ekosistem digital yang kuat di Indonesia," jelas Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf, Muhammad Neil El Himam, Sabtu (27/4).

Bekraf Developer Day diadakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pelaku ekonomi kreatif dan untuk menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi para StartUp khususnya di subsektor aplikasi, game, dan juga untuk pengembangan Web, IoT, dan BoT.

Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan dampak positif di bidang ekonomi dan sosial budaya terutama pada potensi lokal yang ada.

Dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Mataram yang kali pertama dan merupakan Kota ketiga penyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung dan Gorontalo turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif digital Tanah Air, diantaranya M Nasrul Alawy (CEO Alphacsoft) yang terpilih sebagai keynote pada BDD Mataram 2019 kemudian Johannes Dumoli Tambunan (Software Engineer PT. Samsung Electronic Indonesia), Gelar Pradipta Utama (Head of Product - KATA.AI) dan Stefanus Abdipranoto (Business Development Lead, Gaming Specialist- Tokopedia) yang akan mengisi sesi Industry talkshow.

Sesi game disi sejumlah pakar diantaranya CEO Digital Happiness, Rachmad Imron yang juga pencipta game Dreadout hadir menginspirasi para peserta lalu Frida Dwi Iswantoro (Game Developer Noobzilla), Aflacha Imadida Rachmata (Game Developer) dan Orłando Nandito (Founder - Miracle Gates Entertainment).

Sementara itu sejumlah pakar yang mengisi sesi aplikasi diantaranya Sidiq Permana (Chief Innovation Officer and Google Developer Expert for Android Nusantara Beta Studio), Hayi Nukman (Senior Software Engineer - PT. Bukalapak), Nur Rohman (Head of Reviewer - Dicoding Indonesia) dan Nurendrantoro (CTO - Wowbid).

Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.

Tentang Bekraf

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden Ri dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animas & video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.

Ekonomi kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional karena mampu menyumbang Pendapatan Dometik Bruto (PDB) hingga Rp 1.000 triliun pada 2018. Angka ini diprediksi terus naik setiap tahunnya sekitar 10% sehingga pada 2019 diprediksi mencapai lebih dari Rp1.100 triliun. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jawab Tantangan Revolusi Industri 4.0, Bekraf Gelar BDD di Kota Mataram 

Trending Now