Bertambah 8 Kasus Positif, Total Covid-19 di NTB jadi 55 Kasus, 11 Diantaranya Sembuh

MandalikaPost.com
Jumat, April 17, 2020 | 21.09 WIB
Update data Covid-19 NTB 17 April 2020. (Sumber: Dinas Kominfotik NTB)


MATARAM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di NTB bertambah delapan kasus, Jumat (17/4). Total akumulasi Covid-19 di NTB menjadi 55 kasus, dengan 11 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 42 lainnya masih dirawat dalam kondisi baik.

"Hari ini, Jumat 17 April 2020, telah diperiksa 53 sampel dengan hasil 45 sampel negatif dan 8 (delapan) sampel baru positif Covid-19. Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kepala Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan   Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi, melalui keterangan tertulis, Jumat malam (17/4) di Mataram.

Delapan pasien baru terkonfirmasi positif Covid-19 antara lain :

• Pasien nomor 48, an. Tn. A, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.

• Pasien nomor 49, an. Tn. ATW, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.
 
• Pasien nomor 50, an. Ny. BSD, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.

• Pasien nomor 51, an. Tn. LEP, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Brangbiji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.
 
• Pasien nomor 52, an. Tn. T, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 53, an. Tn. LAM, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 54, an. Tn. M, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Terara, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 55, an. Tn. IK, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Olat Rarang, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD H.L. Manambai Abdulkadir Sumbawa dengan kondisi baik.

"Dengan adanya tambahan 8 (delapan) kasus baru terkonfirmasi Positif Covid-19 dan tidak ada sembuh baru maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (17/4/2020) sebanyak 55 orang, dengan perincian 11 orang sudah sembuh, 2 (dua) meninggal dunia, 42 orang masih positif dan dalam keadaan baik," katanya Lalu Gita yang juga Sekda NTB.

Lalu Gita mengatakan, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

Sebanyak 387 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil 8 orang (2,1%) reaktif, 815 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 52 orang (6,4%) reaktif, dan 970 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 243 orang (25,1%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 7 orang dengan hasil 2 orang (28,6%) reaktif.

"Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19," jelasnya. 

Data Gugus Tugas Covid-19 NTB menyebutkan, hingga Jumat malam tercatat jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 226 orang dengan perincian 131 (58%) PDP masih dalam pengawasan, 95 (42%) PDP selesai pengawasan atau sembuh, dan 12 orang PDP meninggal.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.248 orang, terdiri dari 980 (23%) orang masih dalam pemantauan dan 3.268 (77%) orang selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.126 orang, terdiri dari 903 (80%) orang masih dalam pemantauan dan 223 (20%) orang selesai pemantauan.

Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid19 sebanyak 39.473 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 15.425 (39%) orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 24.048 (61%) orang.

Lalu Gita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada seraya memberikan dukungan dan membantu orang-orang terdekat yang kebetulan terkonfirmasi sebagai pasien positif Covid 19 maupun dalam status PDP, ODP, OTG, PPTG.

"Masyarakat juga diharap untuk tidak menyebarkan video dan foto saat petugas lapangan melakukan evakuasi dan penelusuran contact tracing, terlebih dengan tambahan informasi dari sumber yang tidak jelas dan kurang valid," tegasnya.
 
Ia menambahkan, Covid-19 adalah wabah dunia. Tidak ada seorangpun yang secara sadar maupun tidak sadar ingin terpapar.

"Justru kita bersama harus bisa saling mengerti dan saling membantu saudara-saudara kita yang terindikasi dan terpapar beserta keluarganya untuk bisa menghadapi ujian ini bersama-sama. Peran kita semua penting untuk bisa menjaga keselamatan, kedisiplinan dan kejujuran bersama," katanya.

Pemerintah NTB menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal 2 meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. 

Apresiasi juga disampaikan kepada masyarakat yang pulang dari daerah terjangkit Covid-19, yang telah dengan kesadaran sendiri melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19. 

"Pemerintah juga memberikan apresiasi kepada petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatan kepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit," katanya.

Untuk menghindari informasi yang tidak benar tentang Covid-19, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi dari sumber-sumber resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818-0211-8119. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bertambah 8 Kasus Positif, Total Covid-19 di NTB jadi 55 Kasus, 11 Diantaranya Sembuh

Trending Now