Contact Tracing Terus Dilakukan untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 di NTB

MandalikaPost.com
Jumat, April 17, 2020 | 14.56 WIB
H Lalu Gita Ariadi. 

MATARAM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB terus melakukan upaya contact tracing terhadap sejumlah cluster untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah NTB.

"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," kata Kepala Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB, H Lalu Gita Ariadi, melalui keterangan tertulis Kamis malam (16/4).

Dalam rilis Gugus Tugas Covid-19 NTB, hingga Kamis malam, secara komulatif tercatat sebanyak 47 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di NTB. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 pasien sudah dinyatakan sembuh, 2 meninggal dunia, dan 34 pasien lainnya masih dirawat di beberapa RS rujukan, dalam kondisi yang stabil dan baik.

BACA JUGA : Empat Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Termasuk Balita HW, Total Sembuh jadi 11 di NTB

Lalu Gita yang juga Sekda NTB menjelaskan, contact tracing sudah dilakukan terhadap masing-masing cluster dari kasus posotif di NTB. Contact tracing juga diteruskan dengan melakukan pemeriksaan dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT).

Ia mengungkapkan, populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT) antara lain Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Selain itu tenaga kesehatan di NTB juga diperiksa dengan RDT untuk memastikan dan mencegah penyebaran Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 NTB, hingga Kamis malam setidaknya sebanyak 1.904 orang sudah diperiksa dengan rapiid test.

Jumlah tersebut terdiri dari 387 orang tenaga kesehatan, 815 ODP dan OTG, serta  702 orang PPTG Gowa, Sulawesi Selatan.

Dari 387 tenaga kesehatan yang diperiksa  8 orang (2,1%) hasilnya reaktif. Dari 815 ODP/OTG diperiksa hasilnya 52 orang (6,4%) reaktif, dan 702 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 198 orang (28,2%) reaktif. Sehingga jumlah total reaktif dalam pemeriksaan tercatat sebanyak 285 orang.

"Semua orang (sejumlah 285) dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19. Sebab untuk menentukan positif Covid-19 itu harus dilakukan dengan pemeriksaan swap di laboratorium," kata Gita.

dr Nurhandini Eka Dewi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, upaya contact tracing merupakan hal terpenting dalam menekan sekaligus memutus rantai penyebaran Covid-19. Sebab, dengan upaya itu maka potensi penyebaran bisa dipetakan dan bisa mudah dipantau.

Apalagi berdasarkan data nasional, hampir 75 persen pasien terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia tidak menunjukan gejala sakit.

"Sehingga makin banyak contact tracing yang berhasil didata akan semakin bagus bagi kita untuk menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 ini," kata Eka.

Eka menekankan, pemeriksaan rapid test yang menunjukan hasil reaktif pun tidak semua bisa dipastikan postif Covid-19 saat dilakukan pemeriksaan swab. Namun dari data rata-rata nasional, prosentase potensi yang reaktif ini menjadi positif saat diuji swab bisa mencapai 80 persen.

"Tapi dengan deteksi dini, orang yang rapid testnya reaktif bisa kita kelola dengan isolasi mandiri atau melakukan isolasi di fasilitas karantina yang disediakan Pemda masing-masing. Sehingga pergerakan interaksi dengan yang lain bisa dibatasi sebagai antisipasi penyebaran," katanya.

BACA JUGA : Gubernur NTB Minta Masyarakat Jangan Panik Berlebihan

Menurut Eka, pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pun tidak semua menderita gejala sakit yang berat. Hanya saja mereka tetap perlu dirawat di isolasi untuk peningkatan imunitas hingga virus corona yang memapar hilang atau dinyatakan negatif. Selain itu, isolasi dan perawatan di RS rujukan juga dilakukan untuk memastikan agar Covid-19 yang memapar tidak sampai menyebar ke lainnya, orang-orang terdekat atau pun relasi yang bertemu.

"Angka kesembuhan di NTB juga cukup baik. Dari 47 kasus positif, kita sudah mencatat 11 yang sembuh. Artinya Covid-19 ini memang bisa sembuh. Hanya saja memang penyebarannya yang sangat cepat membutuhkan langkah-langkah antisipasi, terutama memaksimalkan contact tracing," katanya.

Eka mengimbau masyarakat untuk tetap mentaati anjuran dan imbauan pemerintah, tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dan mengurangi bepergian jika tidak penting, dan menggunakan masker jika bepergian.(*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Contact Tracing Terus Dilakukan untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 di NTB

Trending Now