.jpg)
 |
| Sejumlah pihak kolaborasi dalam aksi penanaman sejuta pohon di Kawasan Embung Dusun Telaga Lebur Desa, Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Kamis kemarin (1/12). (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Sejumlah pihak kolaborasi dalam aksi penanaman sejuta pohon di Kawasan Embung Dusun Telaga Lebur Desa, Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Kamis kemarin (1/12).
Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK, melalui Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta SH yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menjelaskan tujuan dari kegiatan ini.
“Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir bencana, seperti terjadinya longsor dan banjir. Namun dibalik itu, juga memiliki tujuan yang sangat bermanfaat bagi Masyarakat,” ungkap Sumerta, dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, pada Jumat (2/12).
Sumerta menjelaskan lebih lanjut bahwa, selain untuk menjaga keseimbangan ekosistem, juga memilki hubungan saling ketergantungan antara alam dan manusia.
“Salah satunya yakni, manfaat yang dapat dinikmati oleh masyarakat nantinya karena dalam kegiatan ini dilakukan di lahan milik warga. Dengan berbagai jenis tanaman buah yang hasilnya adalah untuk Masyarakat,” jelasnya.
"Adapaun jenis bibit yang ditanaman itu seperti mangga, rambutan, jambu kristal, sirsak, dan alpukat," imbuhnya.
Tidak tanggung-tanggung sejumlah pihak terlibat langsung dalam kegaitan ini. Diantaranya Kader Karang Taruna, beberapa Anggota DPRD Lombok Barat, BWS NTI Provensi NTB, Camat Sekotong, Kapolsek Sekotong, Koramil Sekotong, Pejabat Desa Setempat. Hadir pula KKN UNDIKMA Mataram, Yayasan Wal-quar'an Wal-hadist dan tokoh masyarakat setempat.
Disamping itu, dalam kegitan ini juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menanam pohon, sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.
“Kegiatan ini adalah wujud aksi nyata untuk pelestarian lingkungan dalam penghijauan, secara tidak langsung dapat meminimalisir risiko bencana,” ujarnya Sumerta.
Dalam meminimalisir resiko bencana seperti kekeringan dan rawan longsor, sedangkan hasilnya masyarakat sendiri yang nantinya dapat menikmati memanfaatkannya.
Harapannya dari kegiatan ini kedepannya, tidak berhenti setelah menanam, tapi juga untuk merawatnya sebagai bentuk pemberdayaan yang melibatkan masyarakat setempat.
"Sehingga kegiatan ini benar-benar tercapai sesuai dengan apa yang kita harapkan besama. Kan juga untuk anak cucu kita, artinya untuk kemanusiaan dan lingkungan. Dengan cara penghijauan bumi dan menjaga ketersediaan air. Itulah harapan kita dari kegiatan ini,” pungkasnya.
.jpg)
