Kepala Desa Sajang, H. Lalu Kanahan. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Kepala Desa Sajang, H. Lalu Kanahan mengeluhkan lambatnya penyelesaian proyek air bersih yang bersumber dari dana pemerintah pusat sebesar 36 miliar rupiah. Meskipun proyek ini telah berjalan hampir dua tahun, namun jaringan pipa belum menjangkau seluruh wilayah desa, terutama daerah-daerah terpencil.
Dalam wawancara bersama dengan jurnalis Mandalikapost.com belum lama ini, Kepala Desa Sajang mengungkapkan kekecewaannya.
“Meskipun sudah hampir dua tahun, jaringan pipa belum sampai ke seluruh wilayah desa. Padahal, informasi awal yang kami terima menyebutkan bahwa proyek ini akan selesai dalam waktu satu tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Sajang menjelaskan bahwa informasi yang ia terima dari pihak kontraktor dan pemberi dana tidak konsisten.
“Awalnya kami dijanjikan bahwa jaringan pipa akan sampai ke ujung desa. Namun, kenyataannya hanya sampai di depan kantor desa Sajang. Setelah kami melakukan protes, pihak kontraktor baru melanjutkan pekerjaan. Tapi, sampai saat ini, masih banyak wilayah yang belum terjaring pipa air bersih,” tambahnya.
Warga Desa Sajang sangat berharap proyek air bersih ini dapat segera diselesaikan. Pasalnya, kebutuhan akan air bersih di desa semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah penginapan.
“Kami berharap proyek ini dapat segera selesai sehingga kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi,” ungkap Kepala Desa Sajang.
Sementara itu, Menurut Nugroho, kepala pelaksana lapangan penyebab lambatnya penyelesaian proyek tersebut, kendala utama yang dihadapi adalah kondisi geografis yang sangat menantang.
"Medan di sini sangat berat, banyak tebing curam dan medan yang tidak rata. Ini membuat proses pemasangan pipa menjadi sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari perkiraan awal," ujarnya, saat dikonfirmasi di Sembalun. Minggu (17/11).
Akibat kondisi medan yang ekstrem tersebut, terjadi peningkatan biaya dan waktu pelaksanaan proyek.
"Awalnya kami memperkirakan proyek ini bisa selesai dalam waktu 1 tahun, namun karena kendala medan, kami harus menambah waktu sekitar 372 hari atau 1 tahun lagi," ketus Nugroho.
Meskipun mengalami kendala, pihak kontraktor tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas pekerjaan. Dan menargetkan proyek jaringan air bersih ini akan selesai pada akhir tahun 2024 ini.
"Kami optimis proyek ini bisa selesai sesuai target. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi segala kendala yang ada," pungkas Nugroho.