Bantuan Ketahanan Pangan Rp40 Miliar Lombok Timur Diklaim Sukses Tekan Inflasi

Rosyidin S
Selasa, Mei 27, 2025 | 23.03 WIB Last Updated 2025-05-27T15:03:39Z
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Lombok Timur, Ahmad Masfu. (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengambil langkah berani dengan menggelontorkan bantuan ketahanan pangan senilai Rp40 miliar sebagai strategi utama menekan inflasi jelang Idul Fitri lalu. Kebijakan ini dinilai lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan operasi pasar dan pasar murah, yang umum dilakukan daerah lain. 


Pemkab Lombok Timur meyakini, dengan ketersediaan pangan yang cukup di masyarakat, gejolak harga dapat ditekan langsung dari akarnya.


Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Lombok Timur, Ahmad Masfu, menegaskan dampak signifikan dari program ini.


"Tidak bisa kita sebutkan persentasenya, tapi dampaknya signifikan," ujarnya saat ditemui pada Senin kemarin (26/6) di ruang kerjanya.


Keberhasilan program ini, menurut Masfu, tercermin dari data Indeks Perkembangan Harga (IPH). Pada minggu keempat, Lombok Timur mencatat angka -9,50 persen, menempatkannya di posisi keenam dari tujuh kabupaten yang dinilai, atau terbaik kedua dari bawah setelah Lombok Tengah.


"Posisi itu dihitung dari bawah, bukan dari atas. Jadi kita masuk dua besar terbaik dalam pengendalian harga," tegasnya.


Pengukuran IPH ini dilakukan di tujuh kabupaten, mengingat Kota Mataram, Kota Bima, dan Kabupaten Sumbawa digunakan sebagai sampel resmi inflasi oleh BPS.


Masfu menjelaskan, logika di balik strategi ini cukup sederhana. Ketika kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi, daya beli akan menyesuaikan, dan permintaan tidak melonjak tajam, sehingga harga tetap terkendali di pasar.


"Harga itu akan naik kalau permintaan tinggi. Tapi kalau masyarakat belanja sesuai kebutuhannya karena stoknya sudah ada di rumah, harga akan stabil," jelasnya.


Lebih lanjut, Masfu menyoroti pentingnya kombinasi strategi. Ia menyebut bantuan pangan, efisiensi distribusi hasil pertanian, dan pasar murah sebagai tiga elemen yang saling menguatkan.


"Kolaborasi dari tiga komponen itu punya pengaruh besar terhadap indeks perkembangan harga," ungkapnya.


Dengan populasi hampir 1,5 juta jiwa, Lombok Timur menyadari bahwa pasar murah saja tidak cukup. Diperlukan intervensi yang lebih kuat agar kebutuhan pokok benar-benar sampai ke masyarakat.


"Itulah sebabnya juga beberapa waktu lalu ada bantuan dari Bapanas, sekitar 1,5 juta kilogram bahan pangan kami sebar ke keluarga penerima manfaat," kata Masfu.


Ia optimistis bahwa dengan ketersediaan pangan di rumah-rumah warga, ketergantungan pada pasar dapat ditekan, yang secara otomatis akan menjaga stabilitas harga dan menekan gejolak inflasi.


"Kita memang harus berani memulai. Kalau tidak, kita tidak akan tahu hasilnya," pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bantuan Ketahanan Pangan Rp40 Miliar Lombok Timur Diklaim Sukses Tekan Inflasi

Trending Now