![]() |
Kepala Dinas DP3KB Lombok Timur, H. Ahmad. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengambil langkah progresif dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), seluruh perusahaan yang beroperasi di Lombok Timur, termasuk sektor perikanan seperti perusahaan udang, dilibatkan secara aktif sebagai "orang tua asuh" bagi anak-anak yang terindikasi mengalami stunting.
Inisiatif penting ini diumumkan dalam kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak di tempat kerja yang diselenggarakan di PT Sadana Arif Nusa, Desa Montong Baan, Kecamatan Sikur, pada Rabu (7/5). Kegiatan yang juga memperingati Hari Buruh Internasional ini menyasar pekerja atau buruh, keluarga pekerja, serta masyarakat di sekitar perusahaan.
Kepala DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmad, dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta, untuk mengatasi permasalahan stunting. Ia menyampaikan bahwa langkah ini telah diresmikan melalui surat yang ditandatangani langsung oleh Bupati Lombok Timur.
"Sudah ada surat resmi yang ditandatangani langsung oleh Bapak Bupati untuk mengajak semua perusahaan menjadi bagian dari upaya ini," ujarnya dengan nada optimis.
Ia menambahkan, "Tidak mungkin hanya pemerintah, kita perlu melibatkan seluruh elemen, termasuk swasta," imbuhnya.
Program "orang tua asuh" ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi anak-anak stunting, baik dari segi gizi maupun pendampingan. Selain program ini, Pemkab Lombok Timur juga telah meluncurkan inisiatif lain, yaitu Gerakan Ayah Teladan, yang digerakkan oleh komunitas Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan tujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak.
Kegiatan di PT Sadana Arif Nusa tidak hanya menjadi momentum peluncuran program "orang tua asuh," tetapi juga sebagai ajang pelayanan KB bagi para karyawan perusahaan.
H. Ahmad berharap partisipasi aktif karyawan, terutama ibu-ibu, dalam program KB ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Kalau dari 150 karyawan, mayoritas ibu-ibu menjadi aseptor, maka capaian kita luar biasa," ungkapnya dengan antusias.
Apresiasi khusus disampaikan kepada Direktur PT Sadana Arif Nusa atas kesediaannya menyediakan tempat untuk pelaksanaan pelayanan KB. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di Lombok Timur untuk turut berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah.
Mengakhiri sambutannya, H. Ahmad menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, terutama para Petugas Keluarga Berencana (PKB) dan perusahaan yang terlibat.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, khususnya para PKB dan perusahaan yang terlibat. Ini menjadi langkah awal menuju Lombok Timur bebas stunting," pungkasnya dengan harapan.
Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Kabupaten Lombok Timur menunjukkan keseriusannya dalam memerangi stunting demi masa depan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.