![]() |
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Muh Edwin Hadiwijaya. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Wakil Bupati Lombok Timur, HM. Edwin Hadiwijaya, mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh sekolah di wilayahnya untuk tidak menyelenggarakan kegiatan perpisahan siswa yang bersifat hura-hura dan berpotensi membebani orang tua.
Peringatan ini disampaikan sebagai langkah antisipatif terhadap euforia kelulusan siswa yang seringkali diwujudkan dalam tindakan kurang terpuji.
H. Edwin Hadiwijaya menekankan pentingnya bagi sekolah untuk mengedepankan kegiatan yang lebih positif dan edukatif dalam merayakan kelulusan siswa. Ia menyadari bahwa pelepasan siswa tidak harus diwarnai dengan kemeriahan yang berlebihan.
"Plesiran atau menggelar kegiatan acara perpisahan dengan hura-hura memang tidak ada larangan. Tapi jauh lebih bermanfaat menggelar doa bersama. Ibu dan bapak guru mengarahkan siswanya yang lebih kreatif dan produktif saja," ujarnya kepada media pada Rabu (7/5).
Lebih lanjut, Wabup menyarankan agar kegiatan wisata yang melibatkan siswa sebaiknya dilakukan di sekitar wilayah Lombok Timur saja. Menurutnya, wisata dengan muatan edukasi justru dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
"Jangan fokus dengan acara perpisahan yang bisa memberatkan orang tua siswa itu sendiri. Apalagi sampai mengeluarkan sejumlah uang yang dirasakan membebani siswa. Ini tidak baik bagi sekolah," tegasnya.
H. Edwin juga menyoroti peran krusial sekolah dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa, terutama dalam menghindari ekspresi kegembiraan yang berujung pada tindakan negatif seperti coret-coret seragam dan konvoi kendaraan.
"Pesan saya sekali lagi, sekolah jangan membiarkan siswa yang lulus mengekspresikan kegembiraan secara berlebihan apalagi mengarah ke hal yang negatif," tandasnya.
Sebagai bentuk keseriusannya, H. Edwin menyatakan akan memberikan arahan direktif kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, khususnya pada jenjang SD dan SMP, serta berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (UPT Dikpora Propinsi NTB) untuk meniadakan tradisi coret-coret seragam sekolah dan konvoi.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga akan menggandeng aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan dan pengamanan apabila terdapat siswa yang tetap bersikeras melakukan tindakan yang tidak terpuji tersebut. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum.