![]() |
Ilustrasi: Peserta lari Rinjani 100 kilometer. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Sebanyak 1.138 pelari dari berbagai penjuru dunia, tepatnya 46 negara, siap menguji ketahanan fisik dan mental dalam ajang lari trail paling menantang, Rinjani 100 Kilometer. Kompetisi yang akan digelar di kaki megahnya Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 16-18 Mei 2025 mendatang, diprediksi akan menyuguhkan pemandangan alam yang memukau sekaligus tantangan jalur yang ekstrem.
Ketua Penyelenggara Rinjani 100 Kilometer, Dian Rahmat Rukmara, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta tahun ini jauh melampaui ekspektasi.
"Jumlah peserta tahun ini melebihi tahun sebelumnya," ujarnya usai melakukan rapat koordinasi dengan Wakil Bupati Lombok Timur dan semua pimpinan OPD dilingkup pemkab Lotim pada Selasa (6/5).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa animo pendaftar mencapai angka 2.117 orang, namun demi menjaga keselamatan dan kualitas kompetisi, panitia melakukan seleksi ketat hingga terpilih 1.138 pelari yang memenuhi kualifikasi.
"Event R100 tahun ini peserta didominasi negara Malaysia dan Singapura," imbuh Dian Rahmat Rukmara, akrab di sapa kang Dian.
Pergeseran tren ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19, di mana peserta dari Tiongkok mendominasi ajang lari yang kini semakin dikenal di kancah internasional.
"Peserta yang diverifikasi menjadi peserta, karena memiliki kualifikasi yang sesuai dengan trek Rinjani yang dinilai ekstrem," tegasnya.
Dengan jalur yang menantang, Rinjani 100 KM semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu lomba lari paling ekstrem dan menantang di dunia.
Ajang Rinjani 100 Kilometer sendiri mempertandingkan beberapa kategori jarak, mulai dari 26 kilometer, 36 kilometer, 60 kilometer, 100 kilometer, hingga yang paling menguji nyali, 162 kilometer.
"Dari beberapa kategori ini yang paling menantang yaitu 162 kilometer dan jumlah peserta paling sedikit," kata kang Dian.
Lebih dari sekadar kompetisi olahraga, Rinjani 100 Kilometer memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal.
"UMKM masyarakat lokal jelas meningkat, bahkan untuk penginapan telah dipesan jauh hari," ungkap ketua penyelenggara, menyoroti peningkatan pendapatan dari sektor akomodasi dan usaha kecil menengah lainnya.
Wakil Bupati Lombok Timur, HM Edwin Hadiwijaya, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap penyelenggaraan ajang bergengsi ini.
"Kami berkomitmen memberikan dukungan optimal, termasuk sarana dan prasarana. Ini juga akan menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan tahun depan," katanya dengan mantap.
Beliau juga menekankan bahwa Rinjani 100 tidak hanya menjadi wadah promosi nama baik Lombok Timur di mata dunia, tetapi juga membuka gerbang peluang besar bagi pertumbuhan sektor pariwisata.
"Kami ingin memaksimalkan player effect dari event ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," tambahnya.
Menyikapi potensi adanya praktik penaikan harga kebutuhan selama pelaksanaan event, Wakil Bupati mengambil langkah antisipatif dengan memerintahkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk mengawal situasi ini.
"Bapenda segera koordinasi dengan seluruh pemilik hotel terkait retribusi, karena biaya penginapan dinaikkan dari harga biasa," tegasnya, menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi wisatawan dan memastikan kontribusi yang adil bagi daerah melalui retribusi yang sesuai.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Rinjani 100 Kilometer 2025 diprediksi tidak hanya akan menjadi ajang adu ketahanan fisik yang luar biasa, tetapi juga momentum penting bagi promosi pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat Lombok Timur.