MANDALIKAPOST.com- Induk Organisasi Komunitas BEPers Indonesia (KBI) sukses menyelenggarakan seluruh rangkaian perlombaan Bio Energi Power (BEP) dalam satu hari penuh di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang digelar di Venue Bir Ali 1 Asrama Haji Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (26/7/2025). Sebanyak 13 provinsi ambil bagian dalam kompetisi BEP yang digelar padat namun khidmat, menampilkan gerakan khas hasil kreasi anak negeri sendiri.
Ketua Umum KBI, Adi Sasitiwarih, mengatakan, meski waktu yang diberikan adalah dua hari, seluruh 16 kategori lomba berhasil dituntaskan dalam satu hari. Peserta berasal dari provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Bengkulu, dan tuan rumah NTB.
“Hari ini kita selesaikan semua kategori lomba, sebanyak 16 kategori sesuai arahan dari KORMI. Ada kategori perorangan, beregu, posisi duduk dan berdiri, serta kombinasi gender. Yang penting, minimal lima provinsi mengikuti tiap kategori agar bisa dilombakan,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela kegiatan lomba.
Adi menekankan bahwa BEP merupakan olahraga olah nafas dan gerak yang diciptakan oleh anak bangsa, berbeda dari taichi atau yoga yang berasal dari luar negeri.
“Gerakan BEP itu mirip yoga, tapi berbasis medis dan lebih simpel. Ini hasil karya anak negeri, sudah melalui penelitian medis, dan layak kita banggakan dan sebarkan ke masyarakat luas,” jelasnya.
Kriteria penilaian BEP juga unik. Tidak hanya soal keseragaman gerak, tapi juga kefasihan nafas perut, ekspresi wajah yang rileks, dan keselarasan antar peserta dalam beregu. Penilaian dilakukan oleh 24 juri profesional, meski hanya tujuh yang resmi ditugaskan pemerintah. KBI menyiapkan juri paralel untuk bisa menyelesaikan 16 kategori dalam waktu singkat.
“Juri kita sudah melalui pelatihan dari Kemenpora, ada SOP dan sertifikasi resmi. Bahkan setelah jadi pelatih BEP, wajib ikut pelatihan penjurian," tambahnya.
Sementara itu, Ketua KBI Sulawesi Tengah, Bakri, mengungkapkan kebanggaannya bisa mendampingi kontingen Sulteng pada FORNAS VIII ini, sekaligus menyampaikan kesiapan Sulteng menjadi tuan rumah FORNAS IX tahun 2027.
“Kami dari Sulawesi Tengah bawa 9 peserta untuk berbagai kategori, termasuk eksebisi. Meski saya pribadi tidak ikut lomba, saya kawal tim penuh dan ini pengalaman luar biasa,” kata Bakri.
Ia juga mengapresiasi kekompakan dan kehangatan antar kontingen KBI dari berbagai daerah.